Presiden Jokowi didampingi Menhub Budi Karya meresmikan dua Bandara di Kalimantan. (BP/istimewa)

SAMARINDA, BALIPOST.com – Dorong peningkatan perekonomian serta konektivitas orang dan barang khususnya di Kalimantan Timur, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan dua bandara. Keduanya adalah Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda dan Bandara Maratua Berau.

“Empat tahun yang kita kejar ini yaitu munculnya pertumbuhan ekonomi baru di berbagai daerah. Pembangunan infrastruktur berupa bandara, pelabuhan, jalur kereta api merupakan hal penting. Mobilitas orang dan barang di seluruh penjuru tanah air sangat penting,” kata Jokowi di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kamis (25/10).

Baca juga:  GoTo Satukan Ekosistem dalam Komitmen Keberlanjutan "Tiga Nol"

Presiden Jokowi menugaskan Kementerian Perhubungan untuk terus mengembangkan pembangunan bandara. Bila saat ini, luas terminal Bandara APT Pranoto seluas 12.000 m2 maka tiga tahun mendatang dikembangkan menjadi 36.000 m2. “Saya juga menugaskan Menhub dalam dua minggu ke depan, sudah tersedia penerbangan dari Samarinda menuju Jakarta atau Surabaya. Selain itu, pembangunan Bandara Maratua bisa mengembangkan pariwisata dan menjadi titik pertumbuhan ekonomi baru. Kita harap dengan hadirnya bandara, turis yang datang kesana akan semakin banyak,” jelas Presiden Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Menhub menuturkan bahwa konektivitas transportasi telah tercapai. Akses masyarakat dari atau menuju Kalimantan Timur menjadi lebih mudah. Samarinda pun akan menjadi simpul perekonomian dan potensi wisata yang semakin baik.

Baca juga:  Dievaluasi, Pembelian Tiket Ferry Dengan E-Money

Terkait pembangunan Bandara APT Pranoto, Menhub menjelaskan bahwa ini merupakan Kerja Sama Pengelolaan (KSP) antara pemerintah dengan Angkasa Pura I. Dana pembangunan yang dibutuhkan kurang lebih 1.8 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan 200 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). “Untuk ke depannya, bandara ini membutuhkan pengembangan jadi kita harus memperpanjang runway serta memperbesar terminal. Kita harapkan sumber dananya dari KSP,” imbuh Menhub.

Baca juga:  Dari Tambahan Masih Seratusan Kasus COVID-19 hingga Parkir Pesawat di Bandara Ngurah Rai

Menhub juga menjelaskan terkait pembangunan Bandara Maratua yang seluruh pembiayaan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Pembelanjaan Negara (APBN). Menurutnya, bandara Maratua pun dapat meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata. “Ini bagian dari nawacita bahwa konektivitas tidak terbatas pada daerah yang potensi ekonominya tinggi, tapi juga pulau terdepan seperti Kepulauan Derawan. Sehingga ini akan menjadi tempat wisata yang luar biasa. Harapannya, ini bisa menjadi destinasi wisata dengan keindahan yang luar biasa,” tutup Menhub. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *