DENPASAR, BALIPOST.com – Bintang film dewasa, Maria Ozawa alias Miyabi sudah meninggalkan Pulau Bali. Keberadaan Miyabi di Bali ini sempat viral karena bintang film Jepang ini dipanggil Imigrasi.
Bahkan, beberapa acara Miyabi batal dan disebut-sebut karena dibuntuti petugas Imigrasi Kelas 1 Denpasar. Kekecewaan itu kemudian terekspose secara luas.
Divisi Imigrasi Kemenkum HAM Bali, Kamis (8/11) melakukan klarifikasi atas pemanggilan Maria Ozawa yang sempat diperiksa Kantor Imigrasi Kelas 1 Denpasar. Kadiv Imigrasi Agato P.P. Simamora, didampingi Kepala Imigrasi Denpasar, Wisnu Hidayat, menyampaikan bahwa dalam kasus ini pihak imigrasi mengaku melakukan operasi intelijen.
Di mana pihak imigrasi sejak tiga minggu sebelumnya menerima selebaran yang melibatkan Barbie Nouva dan Maria Ozawa yang dibungkus dengan acara ulang tahun. Yakni, Tropical Boat Party, Tropical Pirates Boat Party dan Invitation Tropical Pirates Boat Party.
Dalam selebaran itu diketahui ada beberapa paket tiket, mulai dari Rp 22 juta, lengkap dengan berbagai fasilitas termasuk ditemani wanita pendamping, dan lainnnya. Selain itu ada harga paket Rp 6 juta.
Atas dasar itu, kata Agato, petugas imigrasi mencari informasi pembenaran terhadap selebaran tersebut, termasuk melakukan konfirmasi pada Selasa, 6 November. Dan, pihak imigrasi juga sempat membeli paket Rp 6 juta untuk empat orang. Pembayaran ada nota dan ditandatangani Barbie Nouva.
Harga tiket, sambung Agato, termasuk untuk dapat fasilitas satu botol minuman beralkohol, foto bersama Maria Ozawa dan akan ada pool party. “Nah saat itu memang ada petugas yang foto dengan Maria Ozawa. Tapi bukan selfie. Tapi kami dikatakan seolah-olah mengarang untuk foto selfie dengan Maria Ozawa,” kata Agato, sembari mengatakan beda antara selfie dengan foto bersama.
Cara itulah yang dilakukan petugas Imigrasi Denpasar sebagai bentuk operasi intelijen. Yakni, saat acara di sebuah villa di Jalan Sekar Tunjung, Kesiman, Denpasar, tim imigrasi menyusup dan mengambil foto dan video.
Kegiatan itu juga dilaporkan pada tim yang memantau di Kantor Imigrasi Denpasar. “Terjadi validasi atas kegiatan tersebut. Dilakukan pembagian tugas, dan setelah acara selesai Maria Ozawa dipanggil ke imigrasi,” sebut Agato.
Saat itu, pihaknya mengakui sempat meminta paspor Maria Ozawa untuk dicocokan, baik wajah maupun identitas lainnya. “Kami sangat menolak statement bahwa kami melarikan paspor Maria Ozawa,” jelasnya kembali.
Selain itu, pihaknya juga sempat mengkonfirmasi siapa yang mengundangg ke Indonesia, apa tujuannya, maksudnya apa, dan apa hubunyanya dengan Barbie Nouva? “Kami mendapatkan informasi, Maria Ozawa tidak mengetahui temannya yang bernama Barbie Nouva memungut tiket dalam acara itu. Tidak mengetahui juga perihal tiket beredar di media sosial. Dan Maria Ozawa (Miyabi) tidak menerima sepeserpun bayaran,” jelasnya.
Sehingga pihak imigrasi meyakini dan karena kantongi visa kunjungan, Kepala Kantor Imigrasi melepaskan yang bersangkutan secara baik tanpa ada masalah. Karena tidak ada pelanggaran yang dilakukan Maria Ozawa. (Miasa/balipost)