Sejumlah suporter bola yang dipulangkan kemarin oleh Satpol PP Jembrana. Saat masuk Bali mereka tidak membawa identitas dan masuk dengan menumpang truk. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Gerombolan suporter bola yang masuk ke Bali melalui wilayah Kabupaten Jembrana, Senin (13/11) dipulangkan Satpol PP Jembrana. Pasalnya selain tidak membawa identitas, mereka masuk ke Bali tanpa berbekal apapun. Sedikitnya ada tujuh orang yang mayoritas masih usia remaja sempat diamankan di Kantor Satpol PP Jembrana dan akhirnya dipulangkan.

Mereka sebelumnya ditemukan petugas berjalan di pinggir jalan dekat Taman Makam Pahlawan (TMP) Negara. Sebelumnya mereka mengaku menumpang truk secara bergantian. Namun apes, saat truk yang ditumpangi sampai di dekat traffic light TMP Negara, mereka diturunkan. Sehingga para suporter bola asal Jawa Timur ini berjalan sambil berusaha mencari tumpangan truk lainnya.

Baca juga:  Beli Elpiji 3 Kilo Tak Perlu Setor KTP, Wajib Sebut NIK

Satpol PP Jembrana yang menerima laporan dari masyarakat, langsung menciduk gerombolan remaja berpakaian gaya urakan ini. Saat ditanya petugas mereka memang tak membawa identitas kartu tanda penduduk (KTP). Namun beberapa mengaku membawa kartu keluarga (KK). Selanjutnya oleh petugas, gerombolan suporter sepak bola ini dibawa ke Kantor Satpol PP Jembrana. Selain didata, mereka juga diberikan pembinaan oleh petugas.  Tindakan selanjutnya, mereka dipulangkan langsung ke tempat asal melalui Pelabuhan Gilimanuk. Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah Satpol PP Jembrana, I Made Tarma mengatakan pemulangan dilakukan dengan mengantar mereka sampai naik kapal di Pelabuhan Gilimanuk. Tarma didampingi Kabid Trantib, Kadek Agus Arianta menyebutkan pemulangan gerombolan suporter bola ini merupakan yang kesekiankalinya sejak akhir pekan lalu.

Baca juga:  Gerakan Pramuka Kwarda Bali Gelar Rakerda

Sebelumnya petugas juga memulangkan sejumlah suporter bola di Melaya dan Gilimanuk. “Mereka tidak membawa identitas dan tanpa bekal. Khawatirnya malah mengganggu ketertiban di daerah lain nanti,” terangnya. Hal ini menurutnya sudah sering terjadi. Sehingga petugas memutuskan untuk memulangkan mereka. (surya dharma/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *