DENPASAR, BALIPOST.com – Bali sebagai sebuah destinasi wisata dunia memiliki potensi pasar yang besar. Pasalnya, pasar yang menjadi target market tidak hanya lokal namun juga konsumen dari berbagai negara. Untuk itu, potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Bali semestinya masih besar. Demikian dikemukakan Regional CEO Bank Mandiri Regional XI Bali dan Nusra, Rully Setiawan saat berkunjung ke Kantor Bali Post, Rabu (14/11).
Menurut pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Jawa Barat ini potensi pasar yang demikian besar ini memberikan peluang bagi pelaku UMKM Bali untuk menggarap. Ia mengatakan Bank Mandiri berkomitmen dalam menumbuhkembangkan UMKM lewat 3 program, yakni Kredit Usaha Rakyat (KUR), Rumah Kreatif BUMN, dan Wirausaha Muda Mandiri (WMM). Dijelaskannya untuk KUR, Mandiri sudah menyalurkan dana sebesar Rp 525 miliar untuk periode Januari – Oktober 2018. “Sektor jasa dan perdagangan yang mendominasi karena Bali ini merupakan destinasi pariwisata,” sebutnya.
Ia menyadari pelaku UMKM tidak semuanya memiliki akses ke perbankan. Untuk itu ada program Rumah Kreatif BUMN yang memberikan akses informasi, edukasi, dan pembinaan serta pelibatan wirausaha dalam sejumlah event. Terakhir, lanjutnya, binaan UMKM Bank Mandiri berpameran selama pelaksanaan IMF-WB Annual Meeting yang berlangsung di Nusa Dua. “Hasilnya cukup banyak. Selain itu, para pelaku UMKM juga tidak hanya dikenal di Bali tetapi juga peserta pertemuan yang berasal dari berbagai negara,” kata pria yang sudah tiga kali bertugas di Bali ini.
Selain Rumah Kreatif BUMN, Bank Mandiri sebutnya juga mempunyai program Wirausaha Muda Mandiri. Program ini berupaya membantu generasi muda yang memiliki karya inovatif untuk membuat gebrakan usaha. Bahkan, setiap tahunnya tiga pengusaha muda akan dikirim untuk berkompetisi secara nasional. “Kami siap membantu, terutama generasi muda yang punya inovasi untuk membuat gebrakan usaha. Di Bali terdapat
55 cabang Bank Mandiri yang siap menjangkau bisnis UMKM. Selain itu juga ada
kantor cabang mikro untuk perdesaan,” tegasnya. (Diah Dewi/balipost)