Kondisi bahu jalan yang jebol karena terseret terowongan ambles. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Terowongan irigasi yang ada di Banjar Abuan Kauh, Desa Abuan, Kecamatan Susut ambrol, pasca hujan deras disertai gempa, Kamis (15/11) dini hari.

Ambrolnya terowongan menyeret sebuah tembok penyengker milik warga dan saluran irigasi yang berada di atasnya. Derasnya hujan yang mengguyur Bangli sejak beberapa hari terakhir juga kian memperparah kondisi bahu jalan jebol yang berada tak jauh dari lokasi terowongan.

Berdasarkan pantauan siang kemarin, luas terowongan irigasi yang ambrol sekitar empat meter, dengan kedalaman sekitar lima meter. Ambrolnya terowongan menyebabkan tembok penyengker milik warga I Nyoman Tika yang berada tepat di atasnya hancur karena terseret tanah terowongan yang ambrol. Tak hanya itu, sebuah saluran irigasi subak yang ada di dekatnya juga rusak parah dan terputus karena terseret terowongan ambles. Sementara itu tidak jauh dari lokasi, bahu jalan sepanjang kurang lebih 2,5 meter jebol. Jebolnya bahu jalan terlihat cukup membahayakan karena dibawahnya terdapat terowongan air. Untuk mengantisipasi warga yang terperosok, sebuah barrier berwarna orange telah terpasang di dekat lokasi jalan jebol.

Baca juga:  Pengurip Gumi di Pura Luhur Batukaru, Umat Hindu Bali Diingatkan Pasang Penjor Mulai 15 Januari

Menurut penuturan warga I Nyoman Tika, kronologis ambrolnya terowongan yang menyeret penyengker rumahnya bermula saat hujan deras disertai gempa mengguncang wilayah setempat, Kamis dini hari, sekitar pukul 02.00 wita. Sesaat setelah gempa, terdengar suara gemuruh dari depan rumahnya. Saat dicek, dia mendapati tembok penyengker rumah dan saluran irigasi yang ada di depan rumahnya telah hancur. Karena khawatir berdampak lebih parah, sekitar pukul 06.00 wita, dirinya kemudian berinisiatif menutup sementara aliran air di bagian hulu dari saluran irigasi yang mengalami ambles. “Saya tutup sementara karena airnya deras,” jelasnya.

Baca juga:  Bencana Landa Gilimanuk, Dua Pelinggih Ambruk dan Belasan Rumah Kebanjiran

Dia menyebutkan, dengan ambrolnya terowongan yang menyeret tembok penyengker rumahnya, saat ini total ada empat titik lokasi yang ambles di jalur terowongan. Dua titik diantaranya ada di lahan pertanianya dan satu lainnya berada di pinggir akses jalan raya ke desa tersebut. “Yang dua titik di lahan pertanian saya sudah jebol sejak tiga tahunan lalu,” ujarnya. Karena ambrol, Tika mengaku dirinya tak bisa mengisi lahannya yang masih tersisa dengan tanaman padi.

Sementara itu, warga lainnya Ketut Tama Wika Aryawan mengatakan derasnya hujan akhir-akhir ini menyebabkan bahu jalan jebol di dekat lokasi terowongan kian bertambah parah. Dia mengatakan, bahu jalan jebol yang diakibatkan karena terseret terowongan ambles, sudah terjadi sejak sekitar lima hari lalu. Saat bahu jalan itu jebol, sebuah truk pengangkut pasir sempat terperosok di lokasi.

Baca juga:  Pembukaan Bulan Bahasa Bali IV, Wabup Kasta Ingatkan Penggunaan Bahasa Bali Sesuai Sastra

Warga lainnya Wayan Sudarta menambahkan, jebolnya bahu jalan yang berada persis di seberang rumahnya membuat warga was-was. Warga khawatir bahu jalan yang jebol akan menjadi bertambah luas, karena terowongan yang ada dibawahnya terus menerus terkikis air. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang. Agar tak semakin parah, dirinya pun berharap Pemerintah bisa segera turun untuk menangani kondisi bahu jalan yang jebol. (dayu rina/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *