NEGARA, BALIPOST.com – Kasus bunuh diri dengan cara gantung diri kembali terjadi di Jembrana. Kali ini terjadi di Dusun Mekar Sari, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (16/11) malam.
Seorang siswi SMP kelas 2, Ni Made Susi Darmini (14) dari Dusun Mekar Sari, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana ditemukan gantung diri oleh I Putu Astawa (46), Putu Indrayana (40), bapak korban I Made Narma (60) dan ibunya Ni Ketut Kenti (50).
Dari informasi pada Jumat (16/11) pukul 17. 30 wita korban dilihat oleh keluarga dan tetangganya masih ngobrol dengan saudara sepupunya yang berada di sebelah barat rumah korban. Kemudian sekitar pukul 18.00 wita korban tidak kelihatan dan keluarga tidak melihat kemana korban pergi.
Keluarga kebingungan dan berusaha mencari korban di sekitar rumah. Sekitar pukul 19.00 wita korban ditemukan oleh saksi I Putu Astawa sudah dalam posisi tergantung di dahan pohon cempaka dengan menggunakan tali nilon warna hijau, yang posisinya di selatan rumah korban yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumah korban. Putu Astawa terkejut dan berteriak minta tolong kemudian datang saksi Putu Indrayana dan warga sekitarnya untuk menolong korban.
Dari hasil olah TKP tim identifikasi
Polres Jembrana dan pemeriksaan dokter dari puskesmas Melaya dr. Sita Dewi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Korban menggunakan baju kaos warna pink, celana training warna biru gelap.
Menurut keterangan orang tua korban, korban tidak pernah ada masalah di rumah maupun di sekolah. Sementara belum diketahui penyebab pasti korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Hanya keterangan dari ayah korban bahwa korban sebelumnya sempat mau meminjam sepeda motor untuk latihan bulutangkis dengan temannya. Namun, orang tuanya melarang karena sepeda motor tersebut disiagakan untuk ke dokter karena saat ini bapak korban dalam keadaan sakit.
Menurut Kelian Dusun Mekar Sari Gede Suardana, ayah korban memang mengalami gejala kencing batu dan akan pergi ke dokter. Mereka juga masuk KK miskin dan ayah korban hanya seorang petani. Korban dua orang bersaudara dan kakaknya juga sudah meninggal karena sakit.
Kapolsek Melaya AKP Ketut Wijaya Kesuma dikonfirmasi membenarkan kejadian gantung diri siswi SMP tersebut. (kmb/balipost)