SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah uji coba hari pertama dan kedua sepi peminat, kini pelajar di Buleleng mulai ramai naik bus sekolah yang dioperasikan Dinas Perhubungan (Dishub) setempat. Lonjakan penumpang ini menunjukkan angkutan gratis oleh Dishub dengan memanfaatkan bantuan dua unit bus dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) dibutuhkan pelajar di Bali Utara.
Meski demikian, Dishub sendiri belum berpuas diri dan masa uji coba hingga beberapa bulan ke depan sosilsiasi akan tetap ditingkatkan. Kepala Bidang (Kabid) Lalulintas Jalan Gede Ngurah Sarjaya, Rabu (19/4) mengatakan, hari pertama dan kedua uji coba memang tidak banyak pelajar yang tertarik untuk naik bus sekolah. Atas hasil ini pihaknya sudah melakukan eveluasi.
Alasan anak-anak tidak mau naik bus sekolah karena khawatir dipungut biaya. Selain itu, pada saat jam sekolah pelajar umumnya menyebar, sehingga tidak banyak yang bisa dijangkau.
Situasi berbeda pada jam pulang sekolah, anak-anak berkumpul di lokasi sekolah, sehingga begitu bus tiba mereka bisa dilayani dalam jumlah yang lebih banyak. “Kalau hari pertama dan kedua memang pelajar yang kita layani tidak lebih dari sepuluh orang. Kita sudah eveluasi dan awal-awal uji coba itu anak tidak mau naik karena dikira membayar dan juga tidak ada titik kumpul di dua lokasi bus berangkat,” katanya.
Hari ketiga uji coba, anak-anak mulai tertarik naik bus ketika pergi maupun pulang sekolah. Bahkan, seluruh tempat duduk dari kedua bus itu penuh. Sehingga ada anak-anak yang berdiri dengan bantuan pegangan tangan yang sudah disiapkan di dalam bus.Sarjaya semakin optimis kalau program bus sekolah mulai dimanfaatkan oleh siswa. Pihaknya tetap mengingatkan kepada awak bus agar tetap melayani siswa sesuai protap yang ada. Untuk lebih meyakinkan pelayanan bus sekolah gratis, awak bus diminta untuk menyosialisasikan layanan ini kepada anak-anak yang sudah naik bus.
Satu bus sekolah berangkat dari Terminal Sukasada (Kecamatan Sukasada) melintasi Jalan Jelatik Gingsir, Veteran, Ngurah Rai, Letkol Wisnu, Gajah Mada, Diponegoro, Erlangga, hingga berakhir di Terminal Penarukan (Kecamatan Buleleng). Sementara bus yang berangkat dari Terminal Penarukan lewat Jalan Surapati, Imam Bonjol dr. Sotomo, Pramuka, Ngurah Rai, Veteran, Jelatik Gingsir dan berakhir di Terminal Sukasada. Total panjang rute bus sekolah tersebut sekitar 20 kilometer dengan 18 lokasi sekolah mulai SD, SMP dan SMA/SMK.
Sekali beroperasi, setiap bus menghabiskan 15 liter bahan bakar. Total pengeluaran bahan bakar harian mencapai sekitar 30 liter. Pembelian bahan bakar dan perawatan bus dan operasional awak bus sepenuhnya dialokasikan dalam APBD Buleleng. (Mudiarta/balipost)