Susana tradisi maketekan di Banjar Patas, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, Rabu (21/11) malam. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Tradisi cukup unik digelar warga di Banjar Patas, Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, Rabu (21/11) malam. Tradisi yang digelar di Pura Dalem Desa Pakraman setempat itu disebut Maketekan. Tradisi ini diyakini sebagai proses menghitung jumlah warga secara Niskala.

Tradisi yang digelar setahun sekali ini diyakini warga sebagai hari baik memulai atau menapak kehidupan untuk satu tahun kedepan. Tradisi ini juga kemudian menjadi awal dari kaul bagi seluruh warga yang akan dibayarkan kaulnya setahun kemudian.

Baca juga:  Tradisi "Nyakan Diwang" di Kayuputih

Ada perbedaan jenis kaul bagi warga di Banjar Patas ini, jika laki laki hanya dibayar dengan aci ayam, sedangkan kaul sesajen penek, dikhususkan untuk seluruh warga perempuan. Semua kaul ini dihaturkan di Pura Dalem setempat dan diikuti oleh seluruh warga.

Kelihan Adat Banjar Patas, I Made Jojol menjelaskan bahwa tradisi meketekan  ini rutin digelar warga setiap setahun sekali, untuk menghitung jumlah jiwa dari bayi baru lahir hingga orang tua, “Seluruh warga didata, dari baru lahir sampai orang tua, “katanya.

Baca juga:  Krama Antusias Ikuti Tradisi Siat Tipat di Kapal

Dikatakan dalam tradisi meketekan ini, setiap jiwa diwajibkan untuk menyetorkan uang kepeng bolong yang kemudian dihitung oleh prajuru adat setempat. Penghitungan inipun dilakukan di areal pura dan disaksikan oleh seluruh warga sebelum akhinya dilakukan persembahayangan bersama.

“Dengan Krama Desa pengarep hanya 24 Krama, tradisi meketekan ini sebagai salah satu cara cacah jiwa, pendataan warga secara niskala, sekaligus memohonkan keselamatan dan kelancaran dalam menjalankan segala bentuk aktifitas, ” katanya.

Baca juga:  Gedong Kirtya, Museum Ribuan Lontar Sejarah di Singaraja

Dikatakan dengan tradisi meketekan ini juga memudahkan menghitung perkembangan jumlah warga dalam kurun waktu satu tahun. Tercatat saat tradisi malam ini ( 21/11) digelar jumlah penduduk Banjar Patas saat ini sejumlah 494 jiwa. (manik astajaya/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *