Tower ATCS milik AirNav sudah dilengkapi dengan berbagai pemutakhiran peralatan. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Pengaturan lalulintas penerbangan, merupakan salah satu faktor penentu dalam hal keselamatan penerbangan. Tidak hanya itu, penggunaan alat terbaru, juga sangat menentukan akurasi dari prediksi perkembangan terkini menyangkut penerbangan.

Manager Perencanan dan Evaluasi Operasi AirNav Denpasar, Gede Cakra Warsita, Kamis (23/11) mengungkapkan, saat ini tower ATCS milik AirNav sudah dilengkapi dengan berbagai pemutakhiran peralatan. Pemutakhiran itu sebagian besar merupakan investasi dari BMKG.

Seperti Automated Weather Observing System (Awos) yaitu alat sistem pengamatan cuaca otomatis yang digunakan secara real time. Selain itu, ada juga Radar Wind Profiler yaitu peralatan yang mendeteksi kondisi arah dan kecepatan angin, suhu dan kelembaban dari ketinggian permukaan hingga 3000 meter di sekitar Bandara.

Baca juga:  Bali Berpotensi Alami Curah Hujan Sangat Tinggi, Ini Peringatan BMKG

Dikatakannya, alat tersebut dapat mendeteksi beberapa fenomena cuaca yang mengganggu penerbangan. Salah satunya adalah fenomena Wind Shear. Tidak hanya itu, untuk medeteksi terkait abu vulkanik, sudah disiapkan sistem Light Detection and Ranging (Lidar).

Alat ini berfungsi untuk mendeteksi udara kering seperti abu vulkanik di wilayah Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sehingga apabila terjadi erupsi Gunung Agung yang mengakibatkan abu vulkanik tersebar di daerah bandara, hal itu bisa cepat terdeteksi.

Baca juga:  Seminggu ke Depan, Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi

Dengan alat ini pihaknya meyakini, faktor keselamatan akan menjadi lebih meningkat. “Kalau dulu untuk mendeteksi sebaran abu vulkanik kita memakai paper test, yaitu memasang kertas didarat untuk mendeteksi sebaran abu vulkanik. Tapi dengan adanya Lidar maka kita bisa mendeteksi langsung abu vulkanik di udara. Sehingga kapan bandara akan tutup bisa ketahuan lebih cepat informasinya,” jelasnya.

Selain meningkatkan fasilitas fisik, AirNav Denpasar juga berupaya meningkatkan sektor SDM yang ada dan prosedur yang ada. Baik dengan melakukan uji kompetensi tenaga Air nav dan diklat lainnya dari pihak air nav sendiri dan kementerian perhubungan.

Baca juga:  Angin Kencang, Penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Ditutup Empat Jam Lebih

Tahun ini pihaknya mengaku mendapatkan 6 orang tambahan tenaga ATC dan 5 orang tenaga teknis. “Sejauh ini kondisi petugas masih ideal, itu sejak dari awal ada ATC. Tapi dengan penambahan ini, tentu akan lebih bagus lagi. Saat ini total ada 186 orang tenaga Airnav Denpasar, termasuk tembahan yang sekarang,” tambahnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *