KUR Perhutanan sosial diperluas. Nampak Presiden Joko Widodo (kiri) meninjau mesin traktor tangan yang merupakan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Bank Negara Indonesia (BNI) kepada para petani penggarap lahan di Sumatera Selatan. (BP/istimewa)

PALEMBANG, BALIPOST.com – Program Perhutanan Sosial yang digagas pemerintah terus diperkuat dan diperluas. Kali ini, BNI sebagai salah satu bank pendukung Program Perhutanan Sosial, mendapatkan mandat untuk memperluas cakupan wilayah penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam rangka Program Perhutanan Rakyat, yaitu tidak hanya di Pulau Jawa melainkan mulai menyentuh petani penggarap hutan di Pulau Sumatera.

“Sebelumnya, BNI merupakan bank yang menyasar petani penggarap lahan di Jatim dan Jabar. Mulai saat ini, BNI juga menyentuh penggarap lahan di Provinsi Sumatera Selatan,” kata Dirut BNI Achmad Baiquni saat penyerahan bantuan di Kawasan Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Minggu (25/11).

Penyerahan bantuan dilakukan Presiden Joko Widodo di sela-sela kunjungan kerja di Sumsel. Hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kehutanan & Lingkungan Hidup Siti Nurbaya, Menteri BUMN Rini M Soemarno, dan Gubernur Sumsel Herman Deru.

Baca juga:  Dari Bali akan Jadi "Super Hub" sampai Warga Padangbai Tegaskan Gelar Aksi Lebih Besar

Baiquni menuturkan, BNI memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendukung Program Perhutanan Sosial, sebagai terobosan penting dalam memperluas kesejahteraan kepada petani penggarap lahan hutan serta Pemerataan ekonomi. Kali ini, BNI tidak hanya fokus pada penyaluran KUR bagi petani penggarap lahan hutan di Jatim dan 3 Kabupaten di Jabar, namun memperluas dukungannya hingga ke Sumsel, khususnya di Kabupaten Musi Banyuasin.

Di Kabupaten Musi Banyuasin ini, kata Baiquni, terdapat 3.646 penerima SK Perhutanan Sosial berupa SK Pengakuan Pelindungan Kemitraan Kehutanan (KULINKK), SK Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan SK Hutan Kemasyarakatan (HK), dengan total lahan 26.886 Hektar (Ha). Jumlah tersebut merupakan bagian dari total Perhutanan Sosial Sumsel seluas 55.940 Ha dengan total penerima SK sebanyak 9.476 KK.

Baca juga:  Perluas Pasar Internasional, Penerapan SNI Penting

Sebagai penerima SK, para petani tersebut menjadi jelas statusnya, yaitu menjadi petani yang layak mendapatkan akses permodalan yang murah dari perbankan. Untuk itu, BNI memberikan perhatian khusus untuk menyalurkan KUR. Untuk tahap awal, KUR BNI yang telah tersalurkan pada Program Perhutanan Sosial di Sums2 mencapai Rp 105 juta dan yang sedang dalam proses Rp 6,3 miliar, menyentuh 324 petani penggarap lahan penerima SK.

Untuk membantu peningkatan kualitas pertanian di lahan garapan, kata Baiquni, BNI juga menyalurkan bantuan CSR yang diberikan kepada penerima SK Perhutanan Sosial BNI di Sumatera Selatan. Bantuan diberikan berupa 5 unit traktor tangan yang diserahkan kepada 5 kelompok penerima SK di Kabupaten Musi Banyuasin.

Baca juga:  Kredit Pertanian BRI Tembus Rp 117,54 Triliun

Selain dari Perhutanan Sosial Sumatera Selatan, BNI sejak tahun 2017 sudah berkiprah dalam Perhutanan Sosial di Jawa Timur. Dimana sampai dengan 23 November 2018, penyaluran KUR BNI di Perhutanan Sosial sebesar Rp 17,9 miliar kepada 3.093 penerima SK Perhutanan Soisial yang diserahkan oleh Presiden di Probolinggo, Madiun , Tuban, Bandung dan Palembang.

Dari hasil penyaluran KUR di Jawa Timur tersebut, kata dia, beberapa lokasi binaan telah menunjukkan keberhasilan dari program ini. Salah satunya LMDH Wono Lestari di Lumajang Jawa Timur, penerima SK di tempat tersebut berhasil mengembangkan potensi bisnis di daerahnya seperti susu sapi, pisang, madu, getah damar dan akan dikembangkan untuk pengolahan susu menjadi produk bernilai tinggi. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *