DENPASAR, BALIPOST.com – Semarak dan meriah. Itulah suasana jalan sehat HUT ke-72 Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar, Minggu (2/12).
Jalan sehat yang dirangkaikan dengan Bali Post Goes to School 2018 tersebut berlangsung semarak dan penuh kreativitas. Jumlah peserta mencapai 20 ribu orang.
Inilah aksi jalan sehat satu-satunya yang selama perjalanan diiringi MB Gema Ganesha SMA (SLUA) 1 Saraswati Denpasar. Acara juga diisi dengan lomba lagu dan gerak “Membaca Bali Post” yang penuh kreativitas.
Di sini siswa berlomba membuat atribut hiasan kepala, baju dan topi dari koran bekas Kelompok Media Bali Post. Bahkan ada peserta yang mempersembahkan bunga dari kertas koran, juga kamera kertas koran hingga nampan dari kertas koran.
Jalan sehat melibatkan peserta mulai dari siswa SD hingga mahasiswa, guru, dosen dan pegawai. Acara dilepas Ketua Badan Pengurus Yayasan PR Saraswati Pusat Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. bersama Ketua Badan Pembina IGB Yudhara, MBA., Sekretaris Dewa Sukanada, B.A., dr. IGN Susila, Rektor Unmas Dr. Made Sukamerta, Pimpinan Kelompok Media Bali Post Satria Naradha, dan pimpinan unit lainnya ditandai dengan pelepasan balon.
Ketua Badan Pengurus Yayasan PR Saraswati Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. tetap memimpin pasukan peserta jalan sehat guna memberi contoh panutan bahwa Saraswati didirikan oleh para pejuang bangsa dengan semangat kebersamaan, pantang menyerah dan bekerja keras.
Bagus Ketut Lodji mengungkapkan rasa bangganya karena warga Saraswati kompak dan wirang dengan lembaga yang dibuktikan soliditas dan solidaritas mengikuti jalan sehat. Dia sangat bangga bahwa jalan sehat bukan saja diisi dengan kemeriahan, namun juga gerakan budaya gemar membaca berkolaborasi dengan KMB melalui Bali Post Goes to School.
Budaya gemar membaca, katanya, patut ditanamkan kepada generasi milenial Bali umumnya dan Saraswati khususnya, baik membaca koran maupun sumber belajar lainnya. Apalagi di era digitalisasi, sumber belajar tak hanya di kelas atau sekolah namun juga di lingkungan sekitar.
Hal ini pas dengan tema HUT kali ini yakni “Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar siap memperkuat generasi milenial berkarakter Tri Hita Karana (THK).” Ini artinya, warga Saraswati sebagai generasi milenial harus mampu menguasai kompetensi tuntutan era global. Di antaranya menguasai TI dan bahasa asing.
Demikian juga gurunya harus jauh lebih bisa dibandingkan siswanya. Bahkan, Bagus Ketut Lodji mengungkapkan warga Saraswati harus terdepan dalam mengimplementasikan konsep Tri Hita Karana, dengan menjaga alam Bali demi generasi Bali berikutnya.
Ketua Pembina Yayasan PR Saraswati IGB Yudhara, MBA. menambahkan, kelahiran Yayasan PR Saraswati dibidani almarhum Gusti Putu Mertha dan Gusti Made Tamba. Awalnya bertujuan untuk menanamkan rasa “nindihin gumi Bali” lewat perjuangan di bidang pendidikan.
Sekolah tertua yang didirikan di Kaliungu itu sempat dibakar oleh orang yang tak senang dengan kemajuan Saraswati. Sekolah ini kemudian pindah ke Jalan Kamboja serta berkembang pesat hingga saat ini. Saat itu Ibu Desak Raka Nadha (alm) menjadi guru inti di Saraswati mengabdi selama bertahun-tahun.
Dia menilai perkembangan lembaga pendidikan di Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar sudah banyak mengalami kemajuan, namun ditekankan warga besar Saraswati tak boleh berpuas diri, melainkan terus mengisi diri dengan kompetensi menghadapi persaingan global. “Jika kita tak terus berubah ke arah yang lebih baik, kita akan digilas persaingan,” ujarnya.
Sementara itu, lomba gerak dan lagu “Membaca Bali Post” untuk kategori TK juara I diraih oleh TK Saraswati 1 Denpasar, juara II TK Saraswati 2 Denpasar dan juara III TK Saraswati 4 Denpasar.
Untuk kategori SD lomba gerak dan lagu “Membaca Bali Post” juara I diraih SD Saraswati 3 Denpasar, juara II SD Saraswati 2 Denpasar dan juara III SD Saraswati 5 Denpasar. Penyerahan hadiah dilakukan Ketua Yayasan PR Saraswati Pusat Denpasar Ir. Bagus Ketut Lodji, M.S. dan Pimpinan KMB Satria Naradha. (Sueca/balipost)