DENPASAR, BALIPOST.com – PS Badung yang terhenti langkahnya, hingga babak 32 besar putaran nasional, Kompetisi Liga 3. Karena terganjal faktor nonteknis.
Pasca Tim Keris dipermalukan Lampung Sakti 1-2,. Minggu (2/12), hingga tersingkir, pelatih kepala AAK Bramastra, memilih melatih SSB Pespa Padangsambian, di desanya. Dia mengakui kekalahan PS Badung sangat terhormat. Apalagi, dirinya bersama Kadek Loco Ediana, telah memberikan taktik dan strategi kepada asuhannya, dan telah dijalankan sesuai dengan instruksi. “Jadi ,dari segi permainan anak-anak tidak kalah, hanya dikalahkan faktor nonteknis,” ujarnya.
Ia tidak mempermasalahkan PS Badung tersingkir, yang penting Nengah Repot Sulendra dan kawan-kawan bekerja maksimal, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Badung. “Saya kira insan bola yang menyaksikan laga PS Badung melawan Lampung Sakti memahami, dari segi permainan kami tidak kalah,” sebut pelatih yang akrab disapa Agung Bram ini di Denpasar, Senin (3/12).
Agung Bram kini fokus melatih SSB Pespa Padangsambian yang didukung perbekel dan tokoh masyarakat. Bahkan, SSB Pespa berniat menggelar festival sepak bola bagi usia U-8, U-10, U-12, dan U-15.
Agung Bram melatih U-10, dengan materi tiga kali pertemuan, meliputi tanya jawab dan visual di kelas, tiap Selasa dan Kamis, serta Minggu diisi fun game. “Kami tekankan kepada anak-anak, bukan semata-mata ambisi merebut juara. Melainkan, menitikberatkan pada mencetak dan membentuk karakter pemain,” ucapnya.
Agung Bram yang sukses membawa tim Porprov Kota Denpasar, merebut emas dua kali pada Porprov Bali XI di Denpasar (2013), dan Porprov Bali XII/2015, di Buleleng, juga tak tertarik mengarsiteki tim lokal. “Saya lebih baik melatih anak-anak saja,” ungkapnya. (Daniel Fajry/balipost)