Politisi Bali diharapkan melakukan langkah politik yang cerdas dalam masa kampanye 2019. Jangan sampai karena kepentingan kekuasaan politik, elite politik Bali berseberangan dan melakukan manuver politik yang berpotensi menimbulkan konflik. Artinya, sebagai krama Bali, saya berharap agar para politisi mengelola politik dengan bijak dan melakukan kampanye politik dengan pendekatan yang benar.

Jangan melakukan kampanye di tepat-tempat yang dilarang. Ini untuk membiasakan diri taat aturan. Jika sejak awal para calon wakil rakyat sudah taat aturan tentu saat menjabat tak akan gampang terjebak. Untuk itulah, lakukan kampanye politik yang membuat rakyat senang dan secara aturan tak melanggar.

Baca juga:  Gubernur Koster Ajak Seluruh Pemimpin, Tokoh Masyarakat, dan Krama Bali Meneladani Karakter Kepemimpinan Bung Karno

KPU dan Bawaslu juga harus sering turun ke lapangan. Jangan hanya sibuk mengurus administrasi para calon. Penting bagi Bawaslu melibatkan rakyat untuk menindak pelanggaran kampanye termasuk mengawasi politik uang menjelang pencoblosan. Dengan kekuatan dan personel yang terbatas, saya yakin Bawaslu kabupaten/kota tak akan sanggup melakukan monitoring terhadap ribuan caleg di Bali.

Yang tak kalah jauh pentingnya adalah sosialisasi Pemilu 2019. Jangan beranggapan semua rakyat tahu akan hal ini. Proses dan teknisnya harus dijelaskan. Saya yakin dengan ribetnya proses pemilihan, karena banyaknya kertas suara prosesnya akan panjang dan memakan waktu. Potensi kesalahan dalam penghitungan suara juga sangat terbuka. Ini juga harus diantisipasi. Mudah-mudahan Pemilu 2019 berjalan damai, sehingga kita merasa aman dan nyaman.

Baca juga:  Cerdas Mengelola Pasar Wisata

I Made Sugina

Gianyar, Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *