Dunia pendidikan kita memang penuh inovasi dan melakukan pengajaran ulang terhadap sejumlah mata pelajaran. Artinya, inovasi tak hanya menghadirkan pelajaran baru, juga berinovasi untuk kembali mengajarkan mata pelajaran yang sudah pernah dihapus. Inilah kebijakan dan pemikiran untuk mengantisipasi perkembangan zaman.
Dulu, ketika saya berada di Sekolah Menengah Pertama (SMP), mata pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) menjadi mata pelajaran baru. Isi fokus tentang pahlawan dan masa perjuangan bangsa.
Mata pelajaran ini tentu bukan hal baru dari segi materi, karena di dalam sejarah kita sudah diajarkan. Artinya, PSPB yang dulu diajarkan dengan tujuan yang jelas kini juga tak begitu terdengar, bahkan dihapus. Hanya di perguruan tinggi yang yayasannya berbasis perjuangan, PSPB masih diajarkan.
Kini, gagasan baru kembali muncul. Yakni kembali mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Ini tentu telah dikaji manfaat dan kepentingannya di kemudian hari.
PMP sebagai mata pelajaran saya dukung diajarkan kembali. Ini sangat penting untuk membentuk karakter anak didik. Jangan sampai anak didik cerdas namun etika dan moral mereka justru tak jelas.
Saya berharap pemerintah menyeimbangkan antara kecerdasaan dengan perilaku. Untuk itu, saya pribadi mendukung mata pelajaran PMP kembali menjadi pelajaran di sekolah. Jangan sampai, setelah menteri ganti, PMP kembali dihapus.
I Wayan Sudana, S.Pd.
Gianyar, Bali