GIANYAR, BALIPOST.com – Kontingen tuan runmah Porprov Bali XIII/2017, Gianyar sukses mendulang 53 emas, 37 perak, dan 78 perunggu hingga mendududuki peringkat 3 besar, di bawah Badung dan Denpasar. Kini, tim kabupaten Daerah Seni ini, bertekad minimal mempertahan peringkat tiga atau naik satu setrip mendongkel Denpasar, pada Porprov Bali XIV/2019, di Tabanan.
Karena itu, Ketua Umum KONI Gianyar Pande Made Purwata, di Ganyar, Senin (10/12) mengungkapkan, sebagai insan olahraga tentunya harus berpikir optimis, rasionalis, dan realistis.
‘’Untuk itu, saya tegaskan jika Gianyar peringkat III matur suksma, dan kalau naik ke posisi II ya Astungkara,’’ ucap Pande Purwata.
Diakuinya, pihaknya juga telah berhitung dengan pengkab cabor, termasuk beberapa nomor yang dipertandingkan pada Porprov Bali XIII ternyata di eliminasi pada hajatan multievent dua tahunan antar kabupaten dan kota se-Bali. Gianyar masih tetap mengandalkan cabor sepak bola, basket, tarung derajat, kempo, judo, biliar, binaraga, silat, dan panjat tebing.
Upaya mewujudkan obsesi Gianyar, pihaknya telah mengajukan anggaran pada 2019 sebanyak Rp 13,5 miliar pada anggaan induk, dan akan mengajukan lagi pada anggaran perubahan. ”Bahkan, kami berniat menaikkan bonus emas Rp 40 juta pada Porprov lalu, menjadi Rp 45 juta atau Rp 50 juta,’’ jelasnya.
Langkah lain, Gianyar juga merangkul dua pesenam asli Payangan, yang tercecer hingga membela Denpasar, serta Karangsem. ‘’Kami sejak dulu mengurus administrasi kedua pesenam, namun belum berhasil menggaetnya,’’ tuturnya.
Sementara Ketua Umum KONI Bali Ketua Suwandi merespons tekad KONI Gianyar yang ingn meningkatkan prestasi, tetapi harus didukung pemerintah pemangku dana, serta sarana dan fasilitas olahraga. ‘’Prestasi atlet Gianyar lumayan, bahkan masuk skuad timnas basket Asian Games,’’ terang dia. (Daniel/balipost)