SURABAYA, BALIPOST.com – Tiga orang diamankan pasca amblasnya Jalan Raya Gubeng. Selain itu, sejumlah karyawan yang kantornya di sekitar TKP diliburkan.
Bahkan, gedung BNI terlihat miring, serta arus lalu lintas ditutup total. Wartawan juga tidak diperkenankan mendekat karena lokasi TKP disterilkan dari jarak 300 meter.
Penegasan itu dikemukakan, Kapolda Jatim, Irjen Pol Lucky Hermawan, Selasa (18/12). Pengamanan ketiga orang tersebut terkait penghilangan arsip barang bukti proyek di dekat TKP.
Sementara itu, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar (Satlantas Polrestabes) Surabaya melakukan rekayasa pengalihan arus lalu lintas di sekitar jalan Raya Gubeng. “Berdasarkan petunjuk Wakasatlantas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi Arief Mukti, SiK, MSi sejak pagi tadi, telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat pengguna jalan melalui media sosial,” kata Pengurus Tagana Surabaya Zubaidulloh, Rabu (19/12).
Arus lalu lintas dari Jalan Karimun Jawa dialihkan ke jalan Raya Gubeng sisi utara. Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Kertajaya dan Jalan Sulawesi yang menuju ke Jalan Raya Gubeng dialihkan lurus lewat jalan Ngagel dan Jalan Pandegiling.
Untuk arus lalu lintas dari Jalan Pandegiling ke arah jalan Raya Gubeng di alihkan ke jalan Ngagel. “Selain itu ada penutupan jalan diempat titik. Yakni, Traffic light jalan Ngagel – Sulawesi, Jalan Raya Gubeng sisi selatan, Jalan Raya Gubeng sisi utara, Jalan Sumbawa,” jelas Zubaidulloh yang juga anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) ini.
Direncanakan pagi ini, Tim Search And Rescue (SAR) dan Baruna dari Dinas Kebakaran akan diturunkan ke lubang jalan untuk memeriksa ada tidaknya korban jiwa di kubangan tersebut. “Kami Tagana di lapangan akan membantu Polisi mengatur jalan, supaya masyarakat tidak bergerombol mendekati lokasi. Karena rawan ambles,” tambah Zubaidulloh.
Sehubungan dengan adanya rekayasa lalu lintas dan penutupan jalan diharapkan masyarakat pengguna jalan dapat menyesuaikan diri dan menghindari ruas jalan tersebut. (kmb/Bambang Wiliarto/balipost)