SEMARAPURA, BALIPOST.com – Upacara melasti serangkaian karya mamungkah, mupuk pedagingan, mapadudusan agung, metawur balik sumpah di Pura Dalem Agung Kawitan Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan (PSNKK), di Banjar Dukuh, Nyuh Aya, Gelgel, Klungkung, diikuti ribuan pemedek seluruh Bali, Sabtu (29/12).
Selain pengayah yang mundut pralingga dan pretima Ida bhatara kawitan, ribuan pemedek juga tumpah mengiringi prosesi hingga ke segara klotok. Sedikitnya ada delapan ribu orang dengan berjalan kaki sepanjang jalan bypass IB Mantra dari perempatan Banjar Dukuh, Gelgel hingga perempatan segara Klotok.
Iring – iringan perjalanan melasti diawali tirta pamarisudha, gong beri, dan gong Beleganjur. Disusul iringan lelontekan, canang rebong, pemangku dengan bebajran dan iringan lantunan mantra serta kidung menambah suasana begitu magis, mengantarkan jempana yang berisi pralingga dan pretima sepanjang jalan hingga segara klotok.
Menurut Manggala Karya I Gusti Agung Ngurah Sudarsana, SH.MH., upacara melasti dipuput Ida Pedanda Griya Kediri Putra Keniten. Selain upacara melasti juga dilakukan mapekelem di tengah segara Klotok, dan upacara ngomed tirta. Prosesi pakelem ke tengah segara dilakukan melalui dermaga Kusamba, menuju segara Klotok.
Usai prosesi melasti, dilanjutkan dengan prosesi memasar di perempatan IB Mantra Banjar Dukuh, Nyuh Aya, Desa Gelgel. Prosesi upacara memasar dipuput Ida Pedanda Tapini, yakni Ida Pedanda istri Suryati Keniten. Kemudian selanjutnya dilangsungkan upacara mendak siwi, dipuput Ida Pedanda Pring Alot.
Sementara itu, banyaknya pemedek yang ikut rangkaian upacara melasti hingga memasar serangkaian karya ini menyebabkan arus lalin jalan bypass IB Mantra dari perempatan patung Ida Dewa Agung Istri Kanya Kusamba hingga Perempatan Klotok dilakukan buka tutup dengan satu jalur. (Kmb/balipost)