NEGARA, BALIPOST.com – Banjir bandang telah meluluhlantakkan beberapa rumah keluarga miskin, baik yang ada di pinggir sungai Biluk Poh Kelurahan Tegalcangkring Kecamatan Mendoyo dan pinggir pantai Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan Kecamatan Mendoyo. Selain itu banjir bandang juga membuat puluhan rumah rusak berat.

Para korban kini hanya bisa meratapi nasib. Meskipun mereka mendapatkan bantuan makanan, sembako dan sebagainya dari banyak pihak namun jika tidak punya tempat tinggal menjadi beban buat korban.

Baca juga:  Setahun Pandemi Melanda, Kabar Baiknya Kumulatif Pasien COVID-19 Sembuh Bali Capai 91 Persen

Banjir bandang tidak hanya berdampak pada korban bangunan/material namun hektaran sawah dan kebun milik warga juga menjadi korban karena lenyap terbawa arus. Kelian Banjar Anyar Kelod Desa Penyaringan, Kadek Winastra Sabtu (29/12) mengatakan lebih dari 3-4 hektar lahan warga yang hilang dan hanyut.

Ada sejumlah rumah warga tidak mampu juga hanyut ke laut. Kini, areal lahan di ujung selatan banjar Anyar Kelod yang berbatasan dengan Pantai Tembles, Desa Penyaringan juga hanyut. “Ada lima titik yang jebol karena tergerus air. Dimana air banjir bandang berpadu dengan air laut yang pasang sehingga seperti abrasi,” katanya.

Baca juga:  Pemalsuan KTP Diungkap Polairud, Ini Pelakunya

Sejumlah sawah warganya juga hancur. Sebagian lenyap ditelan air yang kini menjadi muara dan beberapa bagian sawah yang baru ditanami padinya tampak mati. Winastra mengatakan pihaknya berusaha maksimal membantu warga dalam rehabilitasi dampak banjir bandang.

Selain mengontrol bantuan juga mengkoordinir pembersihan rumah warga dari lumpur. Demikian juga membuat aliran air.

Selain menggunakan tenaga manual juga menggunakan alat berat. Pihaknya berharap semua ini bisa dilalui dan kondisi menjadi pulih kembali. (kmb/balipost)

Baca juga:  Kendalikan Penyebaran COVID-19, Gubernur Bali Terbitkan SE No 8 Tahun 2021
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *