Foto sejumlah siswa sedang belajar sebelum pandemi Covid-19. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menumbuhkan generasi muda yang berkarakter Hindu dan berbduaya, menjadi perhatian serius pemerintah. Bahkan memasuki awal tahun ini, Pemkab Gianyar akan menetapkan sejumlah sekolah negeri menjadi sekolah Hindu dan Sekolah Ploting Berbasis Budaya.

Sekretaris Dinas Pendidikan I Wayan Sadra menjelaskan sesuai rencana Bupati Gianyar I Made Mahayastra, pemerintah saat ini memang serius membentuk karakter generasi muda yang beretika. Hal ini diwujudkan dengan penetapan sekolah negeri menjadi sekolah Hindu. “Jadi ini hanya penetapan dari sekolah negeri yang sudah ada menjadi sekolah Hindu Negeri,” jelasnya saat mendampingi Kadisdik Gianyar I Made Suradnya dalam acara perayaan tahun baru bersama ratusan Guru SD dan SMP se-Kabupaten Gianyar di Kantor Dinas Pendidikan Gianyar.

Baca juga:  Di Badung, Sekolah Swasta Nikmati Dana Pendamping BOS

Dikatakan yang ditetapkan sebagai sekolah Hindu ada 3 SD dan 3 SMP yang berada di 3 kecamatan. Rinciannya SDN 1 Bona dan SMPN 3 Blahbatuh, SDN 1 Batuan dan SMPN 1 Sukawati, kemudian SDN 1 Bukian dan SMPN 1 Payangan.

Penetapan sekolah ini ditentukan karena saling berdampingan, terlebih di masing-masing sekolah ini juga sudah ada PAUD Hindu. “Jadi memang yang ditetapkan itu sekolah yang berdampingan,” jelasnya.

Sadra menjelaskan alasan penetapan sekolah Hindu ini mengarah pada amanat UU tentang sistem pendidikan nasional, yang mendominasi ke pendidikan karakter. Karakter yang dimaksud ialah memiliki sopan santun hingga berbudi pekerti yang semua itu didasari oleh pendidikan keagamaan. “sesuai tujuan pendidikan nasional, siswa yang disebut cerdas ketika dia cakap, terampil, beretika, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada tuhan dan bertanggung jawab, kalau ini belum kan berarti belum cerdas,” ucapnya.

Baca juga:  Masa Tenang, Ajakan Memilih di Medsos Masih Berlangsung

Sekolah Hindu ini akan diterapkan mulai tahun ajaran baru, tentunya dengan kurikulum yang sudah disiapkan. Dengan persentase pembelajaran 60 persen Hindu dan 40 persen pendidikan Umum. Pembelajaran 60 persen Hindu ini meliputi praktek dan teori. “Jadi itu terintegrasi, kalau tidak terintegrasi, atau murni ke Hindu takutnya tidak bisa ikut UN, jadi ini terintergrasi. Untuk kurikulum kita hanya minta pengesahan kurikulum di bawah Bimas Hindu,” katanya.

Sadra menambahkan bahwa tahun ini pihaknya juga akan menambah penetapan PAUD Hindu sebanyak 3 sekolah. Penetapan PAUD Hindu untuk 2019 akan diverifikasi berdasarkan kecamatan yang belum memiliki PAUD Hindu. “Jadi akan dilakukan verifikasi di luar kecamatan yang sudah memiliki PAUD Hindu,” katanya.

Baca juga:  Di Tengah Pandemi COVID-19, Siswa Bali Raih Prestasi IMSO

Tidak hanya itu, Dinas Pendidikan Gianyar juga akan menetapkan 4 sekolah negeri menjadi sekolah ploting berbasis budaya. Meliputi SDN 2 Gianyar, SDN 2 Singapadu, SMP N 1 Ubud dan SMP N 2 Sukawati. Penetapan ini dilakukan utk menguatkan generasi muda dalam berbudaya, juga untuk menyongsong Gianyar menuju kota budaya.

Di tahun ini, Dinas Pendidikan Gianyar juga membangun sekolah baru yakni di Desa Batubulan. “Kita membangun SDN 8 Batubulan dan SMPN 4 Sukawati, rencana tahun ajaran 2019 sudah menerima siswa,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *