MT Namse Bangdzhod yang membawa CPO hilang kontak sejak 28 Desember. (BP/istimewa)

JAKARTA, BALIPOST.com – Sebuah kapal bermuatan minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilaporkan hilang kontak saat perjalanan menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara. “Iya benar. MT Namse Bangdzhod hilang kontak, posisi terakhir terecord di perairan ujung Karawang arah Tanjung Priok dari Sampit,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit, Thomas Chandra saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (7/1).

Menurut Thomas, MT Namse Bangdzhod dengan GT/NT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia. Kapal ini dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines yang berkantor pusat di Surabaya.

MT Namse Bangdzhod dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan anak buah kapal sebanyak 11 orang yaitu Yanuardin Mendrofa dan Husni Mubarak sebagai mualim, Andi Tasyriq sebagai KKM, Satria Idam Sulistio dan Bambang Mulyono sebagai masinis, Agustinus Piter, Asrun Suriansa dan Dahar sebagai juru mudi, serta Wardani, Ardiyanto dan Dwi Wahyu Sabtono sebagai juru minyak.

Baca juga:  2018, ASDP Sukses Layani 7,1 Juta Penumpang

Sementara itu, Kementerian Perhubungan telah mengerahkan kapal patroli KPLP untuk meneruskan pencarian kapal MT Namse Bangdzhod yang dilaporkan hilang kontak sejak 28 Desember 2018. Kapal bermuatan minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang bertolak dari Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, dilaporkan hilang kontak saat pelayarannya menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

“Kami telah kerahkan kapal patroli KPLP yaitu kapal KNP. 348 menyisir dari Tanjung Kerawang Bekasi sampai dengan Marunda hingga ke Buoy Timur area labuh jangkar pelabuhan Tanjung Priok namun belum menemukan keberadaan kapal tersebut,” ujar Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Junaidi.

Baca juga:  Kecepatan Bongkar Muat TTL Diapresiasi Kapten Kapal

Junaidi menambahkan, kapal patroli KPLP KNP. Alugara P.114 juga telah menyisir dari mulai Selat Bangka hingga Pulau Seribu sampai dengan Ekanuri pelabuhan Tanjung Priok namun juga belum mendapatkan hasil. “Kapal-kapal patroli PLP Tanjung Priok sudah meminta bantuan Disnav Tanjung Priok dan Semarang untuk ikut memantau gerak kapal dimaksud melalui Vessel Traffic Services (VTS) dan SROP sepanjang pantai utara pulau Jawa. Sampai saat ini belum ada laporan keberadaan kapal tersebut,” ujarnya.

Adapun RIB SAR juga menyisir dari Muara Angke sampai area labuh jangkar Buoy Barat dan belum diketemukan keberadaan kapal dimaksud. Kapal MT Namse Bangdzhod dengan GT 1128 merupakan kapal berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh PT Surabaya Shipping Lines.

Baca juga:  Pemecatan Rafael Alun Trisambodo Disetujui, Ini 4 "Dosanya"

MT Namse Bangdzhod dinakhodai Muhammad Asdar Wijaya dengan jumlah anak buah kapal (ABK) sebanyak 11 orang. “Pemilik kapal juga sudah melaporkan ke Basarnas, VTS Tanjung Priok juga sudah memancarkan berita distress agar kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitar rute pelayaran kapal tersebut juga ikut mencari dan segera melaporkan ke kami bila ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal tersebut. Kami akan berusaha maksimal untuk membantu mencari kapal dimaksud, semoga ada pertanda baik dari kapal tersebut kedepannya,” tutup Junaidi. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *