SINGARAJA, BALIPOST.com – Setelah resmi dibuka belum lama ini, namun kelengkapan Museum Tematik Soenda Ketjil di kawasan Eks Pelabuhan Buleleng menyisakan persoalan. Museum yang memanfaatkan gedung peninggalan zaman Belanda itu sampai awal tahun ini belum dilengapi dengan buku sejarah dan film yang mengisahan sejarah dan dokumen lain terkait Buleleng menjadi Ibu Kota Soenda Ketjil meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng Gede Komang mengatakan, seluruh proyek renovasi gedung dan penataan ruang pameran serta pengadaan sarana pendukung sebesar Rp 1 miliar merupakan bantuan Direktorat Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Selain itu, dokumen pelengkap berupa buku dan film itu juga bantuan dari pemerintah pusat. Hanya saja, bantuan lanjutan itu tidak jelas nasibnya smapai sekarang. Konon, terhambatnya realisasi bantuan pelengkap itu karena pejabat yang membidangi menjalani mutasi jabatan. “Dua jenis bantuan lain belum terealisasi, di mana rinciannya pengadaan buku dan kedua menyangkut pembuatan film. Kebetulan kegiatan yang bantuan pusat itu, ditangani pusat, dan situasi ini kami tidak bisa berbuat banyak”, katanya.
Menurut birokrat asal Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula ini penyebab mengapa bantuan itu belum teralsiasi karena, pejabat pusat yang menangani proyek itu sudah kena mutasi. Celakanya, pejabat yang baru dapat dipastikan entah kemana. Sehingga museum Soenda Ketjil yang dibuka Maret 2018 lalu belum dilengkapi buku dan film sebagai referensi penelitian dan edukasi pengunjung.
Atas kondisi ini, Gede Komang tidak akan tinggal diam. Rencananya, dia akan melayangkan surat ke Direktorat Cagar Budaya, Kemendikbud untuk menindaklanjuti dua item pengerjaan dalam proyek pendirian museum Soenda Ketjil yang belum terealisasi.
Di sisi lain, tahun 2019 ini Disbud kembali melengkapi koleksi di Museum Soenda Ketjil. Beberapa barang peninggalan Mr I Gusti Ketut Pudja dijemput dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan dari Museum Nasional Jakarta. Barang peninggalan sejarah itu diantaranya foto, tlisan-tulisan tangan dan beberapa judul buku, dan pakaian. “Untuk koleksi barang peninggalan beliau (Mr. I Gusti Ketut Pudja-red) sudah kami jemput dan itu setelah ada persetujuan dari pihak keluarga,” jelasnya.
Selain itu, di tahun ini pihkanya merestorasi mobil dinas (Mobdin) Gubernur Soenda Ketjil. Saat ini mobil itu dipajag di halaman Museum Buleleng yang berada satu kawasan dengan Puri Seni Sesana Budaya, Singaraja. Mobil bersejarah itu nantinya di-restorasi menyesuikan dengan bentuk aslinya. Selanjutnya, mobil itu dipajang di gedung Museum Soenda Ketjil. (mudiarta/balipost)