Ratusan fans sepak bola perwakilan dari 14 klub sepk bola di Indonesia, menggelar aksi damai di depan pintu masuk Hotel Sofitel tempat berlangsungnya kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Minggu (20/1). (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Ratusan fans sepak bola perwakilan dari 14 klub sepk bola di Indonesia, menggelar aksi damai di depan pintu masuk Hotel Sofitel tempat berlangsungnya kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Minggu (20/1). Kedatangan para fans ini untuk menyuarakan dukungan mereka terhadap kinerja Satuan Tugas (Satgas) Anti Mafia Bola bentukan Mabes Polri.

Pada aksi tersebut, ratusan fans se-Indonesia ini sempat memaksa masuk ke ruang rapat para Executif Comitee (Exco) PSSI pasca Edy Rahmayadi mundur dari posisi Ketua Umum pada pembukaan kongres PSSI di Nusa Dua. Aksi mereka mendapat kawalan ketat aparat kepolisian yang berjada di depan pintu masuk hotel.

Baca juga:  Dua Hari Melandai, Tambahan Kasus COVID-19 Nasional Kembali ke Dua Ribuan Orang

Bahkan, sempat terjadi aksi dorong mendorong antara fans dengan pihak polisi. Untuk meredam aksi, sempat dilakukan negosiasi antara perwakilan fans dan koordinator keamanan di pintu masuk. Sambil menunggu negosiasi.

Salah satu koordinator yang datang dari Madura, Mimit yang sempat diamankan petugas menyampaikan, pigaknya awalnya ingin masuk ke dalam acara kongres, namun dilarang. Dirinya mengatakan, niatnta masuk ke dalam kongres hanya untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasi para fans. Dengan mundurnya Ketua Umum, dirinya mengatakan, itu tidak cukup, namun semua pengurus PSSI mestinya juga diganti.

Baca juga:  Sidak Prokes di Padangsambian, Segini Terjaring

Piahknya berharap pengganti Ketua Umum dari kalangan mantan pemain bola. “Karena hanya orang yang ngerti bola lah yang bisa ngurus bola. Bukan daei kalangan pengusaha atau mafia,” kritiknya.

Sebelumnya, pada pembukaan kongres, Edy Rahmayadi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Pengunduran diri  ketua umum tersebut cukup mengagetkan peserta kongres. Edy Rahmayadi yang memimpin PSSI sejak tahun 2016 ini selanjutnya menyerahkan tapuk pimpinan kepada Wakil Ketua PSSI,  Joko Driyono.  Penyerahan kepemimpinan ditandai dengan penyerahan bendera PSSI.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Harian Nasional Lampaui Dua Ribu Orang

Edy mengaku salah satu alasan mengundurkan diri adalah banyak kegagalan dalam PSSI selama kepemimpinanya,  diantaranya kasus tewasnya suporter bola,  dan yang paling menyita perhatian publik adalah kasus mafia bola. Dirinya meminta kepada seluruh peserta kongres agar menyampaikan permohonan maafnya kepada rakyat indonesia atas kegagalanya selama memimpin PSSI. Ia juga meminta seluruh peserta kongres agar membawa pssi lebih baik kedepanya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *