AMLAPURA, BALIPOST.com – Gubernur Bali Wayan Koster dan Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri Puncak Karya Panca Wali Krama, Tawur Tabuh Gentuh, Wana Kertih lan Segara Kertih di Pura Lempuyang, Desa Purwakerti, Kecamatan Abang, Karangasem, Minggu (20/1). Gubernur Koster dalam sambutannya menilai upacara ini sangat penting karena setelah ratusan tahun baru terselenggara kembali.
“Artinya kita yang hidup sekarang ini bersyukur bisa mengikuti acara ini. Tidak semua bisa. Yang ikut apalagi bisa beryadnya itu sesuatu yang mulia dan sangat bermakna bagi Bali,” kata Gubernur yang mengusung visi “Nangun Sat Kertih Loka Bali” ini.
Ia menambahkan upacara ini sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kertih Loka Bali’ yaitu menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama dan gumi Bali yang sejahtera dan bahagia, baik sekala maupun niskala. Upacara ini menurutnya merupakan bagian penting untuk menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam, manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi dan manusia dengan manusia lainnya atau yang dikenal dengan Tri Hita Karana.
“Acara seperti ini akan saya dukung penuh. Namun tetap harus ada gotong royong masyarakat supaya ada kebersamaan,” ujar Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Selain ngaturang muspa, Gubernur dan Wakil Gubernur Bali juga mengikuti prosesi nedunang Ida Bhatara.
Ketua Panitia Karya I Wayan Artha Dipa mengatakan rangkaian upacara telah dimulai dengan Segara Kertih pada 11 Januari 2019 di Pantai Amed yang dilaksanakan krama 7 desa adat di Kecamatan Abang. Sementara 13 desa adat lainnya dari 20 desa adat yang ada di Kecamatan Abang melaksanakan tawur puncak pada 20 Januari ini.
“Ida Nhatara akan nyejer selama 42 hari. Pemprov Bali bersama dengan Pemkab/kota se-Bali mendapat giliran dua kali nganyarin, sementara sisanya dibagi seluruh kecamatan dan OPD di Karangasem masing-masing sekali,” jelas Ketua Panitia yang juga Wakil Bupati Karangasem ini.
Tampak hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra dan mantan Gubernur Bali Dewa Made Beratha. (Adv/balipost)