Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar, Wayan Gunawan (tengah) meyampaikan pembangunan SMP ke 13 di Denpasar, Selasa (22/1). (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – SMPN 13 yang berlokasi di Denpasar Barat akan melakukan penerimaan siswa baru mulai tahun ajaran baru 2019/2020. Pembangunan gedung SMPN 13 pun akan segera dimulai.

Kepastian itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar I Wayan Gunawan didampingi Kabid SD I Made Merta, Selasa (22/1). Menurut Gunawan, lokasi sekolah itu berada di Umadui, Padangsambian Kelod. “Ya, pembangunan SMPN ke 13 di Denpasar sudah siap. Tahun ini pasti bisa terealisasi,” ujarnya.

Baca juga:  30 Tahun, Kantor Diskes Klungkung Tak Tersentuh Rehab

Dikatakan, pembangunan sekolah baru ini berada di lahan milik Provinsi yang sudah diberikan kepada Pemkot untuk menggunakannya. Luasnya sekitar 60 are. “Saat ini memang belum dikerjakan, tetapi dipastikan dibangun dalam waktu dekat ini,” katanya.

Ia memaparkan akan ada 27 ruangan yang difungsikan sebagai ruang belajar, ruang guru, serta untuk aktivitas lainnya. Bahkan, tahun pelajaran baru ini, pihaknya sudah menerima siswa baru.

Baca juga:  Dito Ariotedjo Bantah Terima Titipan Uang

Kalau pun gedungnya belum bisa dimanfaatkan pada pertengahan tahun ini, siswa akan ditampung di gedung SD terdekat. “Untuk sementara kita akan minjam di salah satu gedung SD terdekat, yakni SDN 17 Padangsambian Kelod,” ujarnya.

Sebelumnya, anggota DPRD Denpasar I Nyoman Tananjaya sempat mempertanyakan realisasi pembangunan SMPN 13 tersebut. Padahal warga Denpasar khususnya warga Padangsambian Kelod sangat membutuhkan sekolah. “Masyarakat di Padangsambian sangat mengharapkan pembangunan gedung SMPN 13 Denpasar yang rencananya dibangun di seputaran Padangsambian,” ujar Tananjaya.

Baca juga:  Warga Pengambengan Protes Pembangunan Pabrik Limbah Medis

Kehadiran SMPN 13 Denpasar sangat dinanti-nanti warga Padangsambian. Mengingat banyak siswa di Padangsambian seringkali harus bersekolah ke daerah lain dengan pindah rayon. Akibat tidak ada SMP di Padangsambian, warga terpaksa menyekolahkan anaknya ke Badung. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *