Polisi memeriksa kondisi korban tewas terjatuh di kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (22/1) malam. (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Tragis menimpa Putu Sanjaya (37), warga Jalan Raya Giri XIII/15 Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar. Pengemudi truk ini tewas setelah terjatuh saat meloncat ke atas kapal di dermaga Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa (22/1) malam. Korban tewas di RSUD Blambangan, Banyuwangi.

Peristiwa nahas ini sempat menggegerkan warga di pelabuhan. Kronologisnya, sekitar pukul 18.00 WIB, korban baru saja masuk ke KMP SMS Swakarya. Sambil menunggu kapal berangkat, korban turun lagi dari kapal. Lalu, membeli kopi di dekat dermaga LCM. Saking asyiknya, korban tak menyadari kapal yang akan ditumpangi berangkat. Korban bergegas lari ke dermaga, melihat kapal sudah berlayar menjauhi pelabuhan. Dia pun melambaikan tangan, tanda tertinggal kapal.

Baca juga:  Suasana di Banjar Selasih Mulai Kondusif, Separuh Personil Polisi Ditarik

Melihat korban melambaikan tangan, nahkoda kapal memutuskan kembali merapat ke dermaga. Nahas, belum sempat kapal menyentuh dermaga, korban nekad meloncat ka atas pintu kapal yang masih terbuka. Rupanya, loncatan korban tak akurat. Kontan saja, tubuh korban membentur rumdoor kapal. Saking kerasnya, tubuh korban terpental dan jatuh ke laut. Petugas sempat melakukan pertolongan. Korban di evakuasi, dilarikan ke RSUD Blambangan. Namun, nyawa korban tak tertolong. “ Korban diduga meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Kapolsek KP3 Tanjungwangi, Banyuwangi, AKP Idham Kholid, Rabu (23/1).

Baca juga:  PT. SGB Akhirnya Penuhi Panggilan Dewan

Hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka cukup serius di bagian punggung. Diduga, membentur pintu kapal.

Sementara itu, Petugas Kesyahbandaran Kalaiklautan Kantor Unit Pelaksana Pelabuhan (UPP) Ketapang, Widodo  menjelaskan kejadian ini dipicu kelalaian korban. Bdasarkan data manifes penumpang, korban  membawa kendaraan fuso bermuatan semen. “Setelah memarkir kendaraan di dalam kapal, korban keluar kapal, tanpa izin petugas,” jelasnya.

Saat korban meloncat, kata Widodo, jarak dengan pintu kapal lebih dari 1 meter. Sehingga, tubuh korban tak sampai mendarat normal. “Peristiwa ini murni human error. Keluarga korban juga menerima kejadian ini,” tegasnya.

Baca juga:  Penukaran Tiket Ajang MotoGP Indonesia Mulai Dibuka

Jenazah korban juga dibawa pulang pihak keluarga, Rabu siang. (budi wiryanto/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *