DENPASAR, BALIPOST.com – Siklon Tropis “Riley” yang terdeteksi sejak Kamis, 24 Januari di beberapa wilayah Indonesia masih berpotensi terjadi hingga 3 hari ke depan. Meskipun bergerak menjauhi wilayah Indonesia, namun diperkirakan Bali akan terkena dampaknya.
Bentuknya mulai dari hujan intensitas sedang hingga lebat, serta gelombang tinggi laut dengan ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter (Perairan selatan Jawa hingga Sumbawa, Selat Bali – Selat Lombok – Selat Alas bagian selatan, Perairan selatan P. Sumba, Perairan P. Sawu hingga P. Rotte – Kupang, Laut Jawa Bagian timur,Laut Sumbawa, Laut Flores bagian barat). Sedangkan di Samudra Hindia selatan, Jawa Timur hingga NTT ketinggian gelombang mencapai 4-6 meter.
Prakirawan BMKG Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana, mengatakan berdasarkan analisis yang dikeluarkan Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta, Sabtu (26/1), pada pukul 07.00 WIB posisi siklon tropis “Riley” berada pada posisi koordinat 16,9LS, 117,4BT atau sekitar 860 km sebelah barat daya Sabu. Arah geraknya ke Barat dengan kecepatan 2 knots atau setara demga 4 km/jam bergerak menjauhi wilayah Indonesia. Kecepatan angin Maksimum 60 knots (110 km/jam).
Adapun prakiraan 24 jam atau Minggu, (27/1) pukul 07:00 WIB posisinya terletak pada koordinat 17,4LS, 114,5BT atau sekitar 1100 km sebelah barat daya Sabu.
Arah Geraknya ke Barat bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 60 knots (110 km/jam)
Prediksi 48 jam atau Senin (28/1) pukul 07:00 WIB, posisi siklon tropis ini berada pada koordinat 17,8LS, 110,0BT dengan arah geraknya ke Barat bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum. Kecepatan 50 knots (95 km/jam).
Sementara, prediksi 72 jam atau Selasa (29/1) pukul 07:00 WIB, posisinya berada dikoordinat 18,7LS, 106,8BT dengan arah ke Barat Barat Daya bergerak menjauhi wilayah Indonesia dengan kecepatan angin maksimum 45 knots (85 km/jam). “Sesuai dengan data tersebut, bahwa selama 3 hari ke depan hingga tanggal 29 Januari siklon tropis ‘Riley’ masih berlangsung di Bali, namun bergerak semakin menjauhi wilayah Indonesia dan dengan kekuatan angin yang semakin berkurang,” tandasnya, Sabtu (26/1).
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga terhadap dampak yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang, seperti pohon tumbang, tinggi gelombang laut, longsor, dan banjir bandang. Serta selalu memperhatikan informasi BMKG tentang iklim ekstrem. “Hindari berteduh di bawah pohon atau tiang papan iklan. Jika memungkinkan untuk memotong pohon yang terlalu tinggi dan hindari untuk beraktivitas di pantai dan laut,” imbaunya. (Winatha/balipost)