DENPASAR, BALIPOST.com – Penyedia layanan on-demand berbasis aplikasi terbesar di Indonesia, Gojek turut mendukung kebijakan Gubernur Bali dan Walikota Denpasar dalam mengurangi timbulan sampah plastik sekali pakai. Gojek di Bali memulai dengan gerakan 3R, yakni Reduce, Recycle, dan Re-invest.

“Apa yang kita kerjakan di Gojek Bali itu ada 3 hal. Pertama, kita mulai dari reduce sampah,” ujar District Head Gojek Bali Nusra, Leo Ariffin saat masimakrama ke Bali Post, Rabu (30/1).

Leo datang bersama VP Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina, Head of Regional Corporate Affairs, Alfianto Domy Aji, dan Head Regional Goverment Relations East Java & Bali Nusra, Boy Arno.

Baca juga:  Jaga Kualitas Air Danau Toba Agar Berkelas Dunia

Menurut Leo, layanan pesan-antar makanan Go-Food selama ini yang paling banyak memakai plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan sendok plastik. Pihaknya kini gencar mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai pada layanan itu.

Merchant yang mau berubah dan mengurangi penggunaan plastik akan diberikan insentif berupa promosi gratis dan lainnya. “Memang butuh waktu, karena itu kan pendidikan. Harapannya, kedepan semakin banyak yang ikut berpartisipasi sehingga pengurangan plastik itu benar-benar terlihat,” imbuhnya.

Selain reduce, lanjut Leo, juga dilakukan upaya recycle. Lantaran turut menghasilkan plastik, Gojek kini menyediakan plastik dari bahan-bahan daur ulang.

Baca juga:  Permudah Warga Peroleh Layanan, PLN Buka Loket di MPP Badung

Salah satunya dari bahan spanduk yang sudah tidak dipakai lagi. Sebab dengan hanya melarang menggunakan plastik tidak memberikan solusi apa-apa.

“Menurut kita, reduce dan recycle masih belum cukup juga. Kita mesti ‘re’ yang lain, namanya re-invest, dimana kita invest kembali resources kita ke masyarakat,” jelasnya.

Leo menambahkan, upaya ini disambut baik oleh para driver Gojek yang ikut berkontribusi membersihkan pantai dan menanam mangrove. Masyarakat pun diharapkan bisa merasakan apa yang dilakukan Gojek dan lebih mencintai keberadaan Gojek di Bali.

Baca juga:  Badung Cabut Status Darurat Sampah

Per Desember 2018, aplikasi Gojek telah diunduh lebih dari 125 juta kali oleh pengguna dan sekarang memproses lebih dari 100 juta transaksi per bulan. Gojek beroperasi di 178 kota dan kabupaten di Indonesia, dan telah mengumumkan ekspansi internasional ke 4 negara yakni Vietnam, Singapura, Thailand dan Filipina.

Sejak aplikasinya diluncurkan pada tahun 2015, Gojek terus memberdayakan sektor informal dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui teknologi. Di Bali khususnya, Gojek juga mendorong kemajuan UMKM kuliner lokal Bali dengan meresmikan Go-Food Festival, Kamis (31/1) ini. (Rindra Devita/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *