Gubernur Koster melepaskan lampion bersama sejumlah stakeholders di Balingkang Kintamani Festival. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Balingkang Kintamani Festival yang digelar di Jaba Pura Ulun Danu Batur, Kintamani, Rabu (6/2) berlangsung semarak. Acara festival yang menampilkan parade dan fragmentari legenda romantika Raja Jaya Pangus dan putri asal Tiongkok, Kang Cing Wie sukses menarik perhatian ribuan turis Tiongkok dan wisatawan mancanegara lainnya yang berkunjung ke Kintamani.

Festival yang digelar selama kurang lebih dua jam itu melibatkan lima ratusan peserta. Balingkang Kintamani Festival dibuka Gubernur Bali Wayan Koster ditandai dengan pengangkatan lampion. Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI, FKPD Provinsi Bali, Bupati dan Walikota se-Bali, serta pejabat di Lingkungan Pemkab Bangli.

Baca juga:  Puluhan Anak TK Keracunan Nasi Bungkus

Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan Balingkang Kintamani Festival digelar dalam rangka merayakan Imlek. Penyelenggaraan festival budaya ini merupakan ide dari Konsul Jendral Tiongkok di Bali, Guo Haodong.

Dikatakannya bahwa selama ini Bali memiliki adat, istiadat dan tradisi budaya yang sangat unik. Salah satu unsur budaya di Bali yang ikut memperkaya adalah alkulturasi budaya Bali-Tiongkok.

Adanya alkulturasi ini kemungkinan dimulai dari interaksi romantika Jaya Pangus dan Kang Cing Wie. Tanda-tanda adanya alkulturasi budaya Bali-Tiongkok dapat dijumpai dari peninggalan-peninggalan yang ada di sejumlah tempat suci di Bali, seperti di Pura Ulun Danu Batur dan Balingkang. “Mungkin juga budaya yang sangat kuat di Batur ini, budaya berdagang datangnya dari Tiongkok. Ini interaksi budaya positif yang membangun perekonomian masyarakat Bali khususnya di Kabupaten Bangli,” terangnya.

Baca juga:  Karena Ini, Gubernur Koster Nyatakan Belum Perlu PSBB

Dihadapan para turis Tiongkok, Koster juga memperkenalkan alam Bangli yang sangat indah. Bangli memiliki gunung, danau serta desa-desa kuno yang mempunyai budaya yang unik.

Bangli juga memiliki Batur Unesco Geopark yang telah diakui dunia. “Karena itu bapak-bapak wisatawan dari Cina dan Konsul sering-seringlah berkunjung ke Bangli. Lihat budayanya yang sangat indah. Kalau ke Bali, bawa uang yang banyak supaya bisa berbelanja dan membantu perekonomian masyarakat Bali,” kata Koster disambut tepuk tangan wisatawan.

Dalam sambutannya, Koster juga memperkenalkan produk pertanian Bangli yang sudah terkenal seperti jeruk dan kopi. Bahkan nama Kopi Kintamani disebut Koster sudah terkenal di dunia. “Di Bangli juga ada hewan yang terkenal. Satu-satunya di Bali yaitu anjing Kintamani. Hanya ada di Kintamani, yang akan kami lindungi. Tahun depan akan dibuatkan festival anjing Kintamani untuk melestarikannya,” ungkapnya.

Baca juga:  2019, Anggaran Riset Capai Rp 2,5 Triliun

Koster mangatakan bahwa Balingkang Kintamani Festival akan diselenggarakan setiap tahun. “Yang sekarang dilaksanakan mendadak. Tahun depan akan kami laksanakan lebih baik dengan anggaran dari Pemerintah Provinsi Bali penuh. Kementerian Pariwisata juga harus mensupportnya. Karena potensi wisatawan Tiongkok luar biasa besarnya. Tahun kemarin hanya datang 1,3 juta. Kami berharap tahun ini kunjungan bisa mencapai 2 juta,” kata Koster. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *