AMLAPURA, BALIPOST.com – Setelah tergerus pada Jumat (8/2),  jembatan yang menghubungkan Subagan menuju Asak akhirnya jebol pada Sabtu (9/2). Kondisi itu mengakibatkan aktivitas warga menjadi terganggu.

Warga yang rumahnya berada di dekat jembatan harus memutar jauh ketika hendak ke Kota Amlapura. Salah seorang warga I Nyoman Mudarsa, mengatakan, kalau jembatan putus sekitar pukul 07.00 Wita. Kata dia, sebelum jembatan putus, pada Jumat  (8/2) sore, di bawah jembatan sudah tergerus air sungai yang cukup deras.

Baca juga:  Hampir 90 Persen Kasus COVID-19 Baru Dilaporkan 3 Zona Merah Ini

Jembatan putus dikarenakan penahan di bawah jembatan sudah tidak kuat menahan beban. Akhirnya jembatan ambruk. “Saya pagi-pagi sempat melihat jembatan tapi belum putus. Karena saat itu saya ke ladang untuk mencari pakan ternak. Tapi sesaat saya balik jembatan sudah putus,” jelasnya.

Bahkan sebelum jembatan putus, masih ada sejumlah pejalan kaki dan sepeda motor melintasi jembatan ini. Untung saja ketika melintas, jembatan tidak ambruk. “Kalau pas itu putus, pasti ada korban,” ujarnya.

Baca juga:  Januari 2021, Kunjungan Wisman ke Bali Anjlok Hampir 100 Persen!

Mudarsa menjelaskan, jika sebelum diperbaiki sekitar 2015, jembatan ini memang sudah ada sejak lama. “Biasanya kalau jembatan ada besinya biar kuat. Tapi ini tidak ada besinya,” katanya.

Dia menjelaskan, akibat bencana ini, aktivitas warga di dekat jembatan menjadi terganggu. Pasalnya, warga yang ingin ke Kota Amlapura dan tempat yang lainnya, harus memutar melalui jalur alternatif yang lumayan jauh. “Warga harus melintasi  jakur alternatif. Di sini memang ada jalan alternatif tembus di kuburan, tapi jalannya kecil cukup sepeda motor saja. Kalau mobil harus melewati jalur Bungaya dan Jasri,” jelas pria yamg akrab disapa Malen itu.

Baca juga:  Bali Jadi Daya Tarik, Booth Wonderful Indonesia di NYTTS Ramai Dikunjungi

Sementara itu, Kadis PUPR I Ketut Sedana Merta mengatakan, untuk saat ini pihaknya telah menutup jalan supaya tidak ada warga yang melintasi jembatan ini. “Kita sudah pasang plang jimbauan supaya tidak ada melintas,” ujar Sedana Merta. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *