SEMARAPURA, BALIPOST.com – Pemerintah daerah terus menata lingkungan Pura Watu Klotok, menjelang melasti karya Panca Wali Krama. Setelah menata parkir, pedagang kaki lima dan warung-warung kecil juga ditertibkan.
Areal Pura Watu Klotok harus steril dari pedagang, untuk menghindari kesan kumuh. Sehingga umat dan melakukan persembahyangan dengan nyaman.
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, terus melakukan monitoring penataan pantai dan area Pura Watu Klotok. Ia ingin memastikan infrastuktur telah siap untuk menyambut pemedek yang akan melaksanakan upacara melasti, awal Maret nanti.
Area pantai yang sebelumnya tinggi dan tidak beraturan, kini sudah tampak rata dan bisa untuk dilalui kendaraan. Namun saat memantau area Pura Watu Klotok, tepatnya di area Wantilan Jaba Pura, rupanya masih ada pedagang liar di sana.
Selain itu sampah plastik juga tampak masih berserakan. Ini karena tidak aktifnya petugas kebersihan setempat.
Padahal, Bupati Suwirta mengaku telah menempatkan dua petugas kontrak tenaga kebersihan untuk area pura tersebut. Namun, faktanya hanya ada seorang pengempon pura yang menyapu ketika tahu kedatangan bupati.
Atas kondisi tersebit bupati kemudian menginterogasi para pedagang itu. Pedagang itu tidak tahu kalau ada larangan berjualan di area jaba pura.
Namun, beberapa pedagang mengaku menyetorkan uang sebesar Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, kepada seseorang yang mengaku sebagai pengempon pura untuk uang kebersihan. Tidak mau mendengar banyak alasan, Bupati Suwirta langsung memerintahkan seluruh pedagang untuk segera mengangkat keluar dagangannya dan berjualan di tempat yang telah ditentukan. “Jangan berjualan di sini. Areal pura harus steril dari pedagang, karena ini lokasi sembahyang,” kata Bupati Suwirta.
Terhadap para petugas kebersihan yang kedapatan tidak bekerja, Bupati Suwirta akan segera mengambil tindakan dengan memberikan peringatan tertulis. Dirinya juga mendapat laporan dari pengempon pura yang kebetulan berjualan di sekitar pantai, bahwa petugas kebersihan jarang terlihat dan bekerja. “Kita tengah berupaya menciptakan kenyamanan kepada seluruh pemedek yang akan melaksanakan mekiis atau melasti dari Pura Agung Besakih menuju Pura Watu Klotok ini, semoga para pedagang tertib dan menjaga kebersihan lingkungannya berjualan,” ujar Bupati asal Nusa Ceningan.
Proses monitoring akan terus dilakukan, sampai menjelang umat datang saat melasti. Sedangkan penataan jangka panjang, juga sudah direncanakan dengan menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman, segera membuat perencanaan. (Bagiarta/balipost)