Manajemen GMF Aeroasia memaparkan tentang kinerja keuangan 2018 dan target 2019. (BP/son)

TANGERANG, BALIPOST.com – Perusahaan perawatan penerbangan nasional PT GMF Aeroasia pada tahun 2018 berhasil membukukan laba bersih sebesar 30,5 juta dolar AS. “GMF membukukan pendapatan sebesar 470 juta dolar AS atau naik 7 persen dari tahun 2017 sebesar 439,3 juta dolar AS. Tahun ini kami targetkan pendapatan 500 juta dolar AS,” kata Dirut PT GMF Aeroasia Iwan Joeniarto usai RUPS di Garuda City Tangerang, Senin (11/3).

Menurut Iwan, adapun pendapatan usaha yang datang dari luar grup meningkat 32 persen berkat kepercayaan dari berbagai pelanggan baru yang membawa nilai bisnis besar bagi perusahaan. Atas dasar itulah, jelas Iwan, GMF membagikan dividen sebesar 6.108.972 dolar AS atau 20 persen dari laba bersih perusahaan.

Baca juga:  Kisah Mantri BRI di Banjar, Jadi Aktor Inklusi Keuangan hingga Tingkatkan Kesejahteraan Keluarga

Iwan mengatakan, pembagian dividen ini merupakan pemenuhan hak yang diberikan GMF kepada pemegang saham. “Kami ingin membuktikan bahwa GMF merupakan tempat yang menjanjikan untuk berinvestasi. Upaya demi upaya terus kami jalankan untuk membawa keuntungan bagi perusahaan yang nantinya pasti dikembalikan kepada pemegang saham,” tutur Iwan.

Tahun ini, kata Iwan, GMF menargetkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Mempertahankan target pertumbuhan double digit, GMF menyasar pendapatan diatas 500 juta dolar AS dengan laba bersih yang diharapkan tumbuh dari tahun sebelumnya.

Baca juga:  Sidang AIPA ke-9 Ditutup, Konsep Laut Ramah Lingkungan Masuk dalam Rekomendasi

Untuk mencapai target yang tinggi ditengah agresifitas pasar, pihaknya melakukan akselerasi dalam mengembangkan bisnis. “Untuk mencapai target 2019, kami akan menambah kapabilitas dan kapasitas, serta melanjutkan diversifikasi bisnis dengan beberapa mitra yang sudah dijalin sejak 2018. Berbagai macam strategic initiatives akan kami jalani,” ujar Iwan.

Menurut Iwan, pihaknya akan melakukan kolaborasi dengan Airline-MRO Domestik untuk untuk meningkatkan captive market dan serapan pasar perawatan pesawat domestik. “Aksi akselerasi di tahun 2019 didukung dana investasi 50 juta dolar AS dan diharapkan membawa efisiensi dan membangun sinergi yang baik di dalam grup sehingga dapat meningkatkan profitablity perusahaan,” tutup Iwan. (Nikson/balipost)

Baca juga:  Kota-kota di Indonesia Tak Punya Bentuk Jelas
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *