Bupati Agus Suradnyana meninjau RTH Taman Bung Karno. (BP/dok)

SINGARAJA, BALIPOST.com – Lingkungan Bale Agung, Kecamatan Buleleng tidak bisa dipisahkan dari perjalanan sejarah Bangsa. Kawasan ini menjadi cikal bakal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kondisi ini tidak bisa dipisahkan karena Bale Agung sendiri merupakan kampung kelahiran dari Founding Father NKRI Ir. Soekarno.

Untuk menjaga dan melestarikan kawasan Bale Agung, Pemkab Buleleng menawarkan restorasi Bale Agung menjadi situs sejarah tanpa menghilangkan wujud aslinya. Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana (PAS) saat menghadiri kegiatan rutin diselenggarakan Keluarga Besar Bale Agung.

Bupati menjelaskan sebagai cikal bakal sejarah NKRI tanah kelahiran Ibunda Ir. Soekarno, Bale Agung bisa potensial dijadikan situs pariwisata sejarah. Sekarang pengembangan itu sudah dilakukan dengan pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di lingkungan Sangket, Kelurahan Sukasada.

Baca juga:  Sempat Kabur dari Tahanan Polda Bali, Warga Rusia Disidang Kasus Narkotika

Langkah awal ini upaya pemerintah untuk lebih memperlihatkan Bale Agung menjadi sebuah situs sejarah. Dengan pengembangan yang berkelanjutan dan menjadi satu kawasan dengan RTH Taman Bung Karno dengan kawasan Bale Agung, hal ini dipastikan dapat meningkatkan kesejahteraan Bale Agung sendiri. “Masyarakat Bale Agung bisa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.

Menurut Bupati, sejalan dengan kebijakannya, dalam penataan kawasan Bale Agung dan pendukungnya itu memakai pendekatan nilai historis. Peninggalan yang telah diberikan oleh Bale Agung dalam awal kemerdekaan NKRI untuk bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat Bale Agung.

Baca juga:  Badung "Welcome" Investasi, Tapi Jangan Labrak Jalur Hijau!

Dari dulu, dirinya terus mengatakan bagaimana kalau Bale Agung direstorasi. Nilai historisnya, memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Bale Agung sendiri.

Dimulai dari RTH Bung Karno, Desa Beratan yang memiliki sejarah pertenunan dan perak. Kemudian dengan Bale Agung dengan nilai sejarah bangsa dan sudah diakui, sehingga potensi ini akan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakatnya. “Tinggal dipoles lagi sedikit sehingga memberikan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.

Baca juga:  La Nina dan Tata Ruang Bali

Bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini menganalogikan dengan keberadaan makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur (Jatim). Kalau saja tidak ada makam Bung Karno, Blitar tidak terkenal seperti sekarang ini.

Setidaknya sama dengan Buleleng yang memiliki sejarah cikal bakal NKRI dan bukan bermaksud mengomersialisasi Bale Agung, tetapi nilai historis itu untuk mengingatkan khalayak di Indonesia bahwa Bale Agung adalah cikal bakal sejarah NKRI. “Bale Agung merupakan tempat dimana tonggak sejarah Ibunda dari pejuang kemerdekaan NKRI, Bung Karno berasal dari Bale Agung,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *