BANGLI, BALIPOST.com – Pedagang di Pasar Kidul Bangli, Jumat (15/3) mendadak panik. Kepanikan dipicu lantaran adanya kemunculan asal asap dari salah satu kios milik pedagang sepatu yang berada di lantai II pasar setempat.

Sejumlah pedagang mendatangi kios di sisi barat lantai II Pasar Kidul yang diketahui mengeluarkan asap. Kios tersebut adalah milik Nyoman Mudra, pedagang sepatu asal Desa Penglumbaran yang tinggal di Kelurahan Kawan.

Beberapa petugas Damkar dan kepolisian juga tampak berada di lokasi untuk mengecek kondisi dan mengamankan kios tersebut. Menurut keterangan salah seorang saksi, Ketut Sudarni, kepanikan terjadi sekitar pukul 13.30 Wita saat sejumlah pedagang hendak menutup kiosnya.

Baca juga:  Sejumlah Desa di Kintamani Terpapar Abu Vulkanik

Sebelum mengetahui adanya asap yang muncul dari kios Nyoman Mudra, dirinya mencium adanya bau angit seperti barang terbakar di sekitar kios tempatnya berjualan. Pedagang asal Klungkung itu sempat mencari tahu sumber bau angit ke sekitar kiosnya.

Dia juga sempat menanyakan ke beberapa pedagang lainnya soal adanya bau angit tersebut. “Awalnya tidak banyak yang nyium. Tapi lama-lama baunya semakin keras,” ungkapnya.

Dari hasil pengecekannya, akhirnya diketahui bau angit itu muncul dari dalam kios milik Nyoman Sudarma yang saat itu dalam keadaan tertutup. Takut terjadi kebakaran, dirinya kemudian memanggil petugas pasar setempat untuk memutus sambungan listrik di lantai II.

Baca juga:  Bengkel Showroom Harley-Davidson Jimbaran Terbakar

Sudarni saat itu mengaku sempat menghubungi pemilik kios Nyoman Mudra namun tak berhasil. Beberapa pedagang yang panik langsung membuka paksa rolling dor kios tersebut dan langsung menyiramkan air pada sumber asap. “Tidak ada api. Hanya asap saja,” ujarnya.

Dirinya dan beberapa pedagang lainya mengaku sempat dibuat panik dengan kejadian itu. Pedagang takut kebakaran yang pernah meludeskan Pasar Kidul terulang kembali.

Sementara itu, Nyoman Mudra, pedagang yang kiosnya nyaris dilanda kebakaran mengatakan, kepanikan itu terjadi, karena ia sempat menyalakan dupa dan bersembahyang di dalam kiosnya. Dirinya mengaku bersembahyang pukul 11.30 Wita. Selang dua jam kemudian, sekitar pukul 13.30 wita, dirinya kemudian menutup kiosnya dan pulang ke rumahnya. “Pas saya sudah di rumah, ada teman pedagang yang datang memberitahu ada asap di kios saya,” ungkapnya.

Baca juga:  Pastikan Penyelenggara Pilkada Bebas Covid-19, Ini Dilakukan KPU Bangli

Panik mendengar hal itu, dirinya langsung mendatangi lagi kiosnya dan mendapati kiosnya sudah dalam keadaan terbuka dan disiram air. Menurut Mudra, munculnya asap tersebut diduga karena dipicu percikan api dupa yang mengenai kardus kotak sepatu dagangannya hingga kemudian membakar kertas di dalamnya. “Yang terbakar kertas yang ada di dalam kotak sepatu saja,” ujarnya.

Ia pun meminta maaf pada para pedagang di sekitarnya karena lalai membiarkan dupa menyala di kiosnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *