SEMARAPURA, BALIPOST.com – Petani Subak Desa Akah Tempek Pekarangan, di Banjar Sangging, Desa Akah, selama enam bulan sulit bercocok tanam. Masalahnya, saluran irigasi menuju areal sawah petani, jebol cukup parah. Akibatnya, selama enam bulan belasan hektar lahan pertanian warga tersebut menganggur.
Kesulitan yang dihadapi para petani, lantas disampaikan kepada pemerintah daerah. Wakil Bupati Klungkung Made Kasta, bersama instansi terkait, seperti Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida dan Perbekel Akah Nyoman Sujati, langsung turun ke lokasi, Rabu (27/3) kemarin. Wabup Kasta kaget melihat persoalan yang dihadapi petani setempat.
Sebab, Wabup Kasta sendiri merupakan warga Desa Akah. Dia terpanggil untuk membantu penyelesaian persoalan ini, agar para petani bisa bekerja lagi.
Hasil pantauan di lapangan, saluran ini jebol sepanjang sekitar 40 meter. Kondisinya cukup parah dan sulit dijangkau, sehingga tidak bisa ditangani tuntas dengan penanganan jangka pendek. Klian Subak Desa Akah I Wayan Sukra mengatakan sesungguhnya saluran irigasi itu sudah jebol sejak 9 September 2018.
Sejak saat itu pula, warga subak setempat tidak bisa melakukan pengairan ke areal sawahnya. Total luas areal sawah Tempek Pekarangan yang terdampak mencapai sekitar 12 hektar. “Kami sudah berusaha melakukan perbaikan secara swadaya, tetapi kami tak mampu. Karena kerusakannya parah sekali. Semoga Dinas Pertanian bisa membantu kami,” kata Sukra.
Wabup Kasta menyampaikan, setelah melihat situasi di lapangan pihaknya langsung menugaskan Dinas Pertanian untuk mengkaji lebih jauh agar saluran irigasi subak ini bisa secepatnya diperbaiki. Minimal, ada solusi sementara yang bisa ditempuh agar air bisa mengalir. “Saya sudah tugaskan Dinas Pertanian membantu memasang pipa dam. Semoga cara ini bisa sementara membantu, supaya airnya bisa kembali mengalir,” ujarnya. (Bagiarta/balipost)