DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang Pemilu Serentak 2019, patroli gencar dilakukan. Seperti dilakukan Polresta Denpasar bersama TNI, Satgas CTOC Polda Bali dan Satpol PP menggelar patroli malam skala besar, Sabtu (6/4).
Salah satu sasarannya adalah mengantisipasi penyusupan bahan peledak (bahan peledak). Patroli skala besar ini dipimpin Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono dan melibatkan ratusan personel.
Kegiatan ini diawali apel pasukan di parkir Pantai Matahari Terbit, Sanur, Denpasar Selatan. Dalam arahannya, AKBP Benny mengatakan patroli skala besar ini bertujuan untuk menekan kasus 3C (curat, curas dan curanmor) di wilayah Polresta Denpasar.
Selain itu, kegiatan ini juga menyasar barang bawaan seperti senjata tajam, handak, senpi, miras, narkoba dan barang-barang berbahaya lainnya. “Kegiatan ini juga akan rutin dilaksanakan untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat menjelang Pemilu 2019. Dengan demikian Pilpres dan Pileg berjalan aman, damai dan sejuk,” ujar mantan Wakapolres Badung ini.
Perwira melati dua di pundak ini menjelaskan, seminggu lalu juga dilaksanakan kegiatan serupa di wilayah Kuta. Pihaknya juga akan melaksanakan kegiatan ini tidak di satu tempat, akan tetapi berpindah-pindah dengan waktu berbeda.
Hal serupa juga dilakukan personel Satuan Brimob Polda Bali yang tergabung dalam Satgas Tindak Ops Sikat Agung 2019. Mereka melaksanakan patroli dialogis dan jalan kaki di sekitar Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Bersenjata laras panjang, helm dan rompi antipeluru, petugas menyampaikan pesan-pesan kamtibmas untuk mencegah kasus curat, curas dan curanmor. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali, Kombes Pol. Andi Fairan, selaku Kaops Sikat Agung mengatakan, disasarnya Lapangan Puputan Badung karena merupakan salah satu tempat yang ramai dikunjungi warga saat malam minggu.
Kondisi ini kerap dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan curanmor dan pencurian helm. Selain mengedepankan tindakan represif berupa penegakkan hukum, pelaksanaan Ops Sikat Agung juga mengedepankan kegiatan preventif dan preemtif. “Dengan adanya kegiata ini diharapkan angka kejahatan terutama curat, curas dan curanmor dapat ditekan,” kata Kombes Andi Fairan. (Kerta Negara/balipost)