SINGARAJA, BALIPOST.com – Di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang membebaskan guru maupun dosen untuk bekerja sesuai dengan kompetensinya harus disikapi perguruan tinggi (PT) di Bali. Caranya dengan meningkatkan kompetensi para dosennya.
Menurut Direktur Jenderal (Dirjen) Sumbedaya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Perguruan Tinggi, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., pemerintah pusat sudah berupaya mendorong peningkatan profesionalisme dan kompetensi dosen. Ia mengatakan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan PT yang ada di Bali juga akan digenjot dengan mengalokasikan anggaran APBN maupun memanfaatkan sumber-sumber anggaran lain, termasuk menggalakkan partisipasi swasta dalam mengatasi persoalan infrastruktur bidang pendidikan.
Ghufron didampingi Rektor Undiksha DR. I Nyoman Jampel,M.Pd mengatakan, persaingan antarlembaga pendidikan terutama, di luar negeri belakangan ini semakin ketat. Kondisi ini diakuinya tidak bisa dihindari karena memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Kompetensi guru dan dosen ini sudah kita siapkan skema melalui penyiapan beasiswa dan menyiapkan biaya untuk menyekolahkan guru dan dosen ke luar negeri,” katanya.
Di sisi lain Ghufron mengatakan, jenjang karier guru dan dosen belakangan ini juga mendapat perhatian serius. Untuk mempercepat pengembangan karier, pemerintah pusat melakukan percepatan kenaikan jabatan dan mempermudah sertifikasi guru dan dosen itu sendiri. “Saya kira dengan berbagai upaya dan kebijakan pemerintah pusat, kompetensi guru dan dosen kita semakin meningkat dan dengan sendirinya mampu bersaing dengan dosen luar negeri dan menghasilkan kualitas pendidikan yang berkelas dunia,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)