BANGLI, BALIPOST.com – Lomba penjor yang digelar Pemkab Bangli serangkaian HUT Kota Bangli ke -813 tahun ini cukup membuat pejabat eselon II dan III degdegan. Pasalnya, lomba penjor yang rencananya dinilai Selasa (2/5) disertai adanya ancaman nonjob dari Bupati.
Jika dalam penilaian ditemukan adanya penjor yang dibuat asal-asalan, pimpinan OPD yang bersangkutan harus rela menerima sanksi dari Bupati berupa pembebastugasan sampai waktu yang tidak ditentukan. Lomba penjor kali ini diikuti seluruh OPD, camat, lurah, BUMD, dan Desa se-Kabupaten Bangli.
Oleh para peserta, pemasangan penjor sudah mulai dilakukan sejak Jumat. Sesuai lokasi yang telah ditentukan panitia, penjor dipasang berjejer di Lapangan Kapten Mudita, depan monumen Kapten Mudita dan di depan kantor Bupati Bangli. Rencananya penilaian lomba penjor bakal dilakukan langsung oleh Bupati bersama juri lainnya usai pelaksanaan apel Selasa.
Informasinya Bupati sempat mengeluarkan pernyataan bakal menonjobkan pimpinan OPD bilamana dalam penilaian ditemukan penjor yang hiasannya mengecewakan. Demikian juga pejabat eselon IIIa di OPD yang bersangkutan bila melamar di eselon IIb akan digugurkan secara administratif. Sanksi itu diberikan lantaran bagi Bupati penjor yang dibuat asal-asalan termasuk sebagai pelanggaran disiplin/berat melecehkan Kabupaten Bangli.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Ida Bagus Giri Putra saat dikonfirmasi tidak menampik adanya ancaman tersebut. Dia menilai bahwa hal tersebut cukup wajar.
Menurutnya melalui lomba penjor, dapat dapat dilihat tingkat rasa pengabdian dan rasa hormat para pejabat dan pegawai pada daerah. “Mudah-mudahan atensi ini dapat menjadi spirit dan inspirasi bagi ASN di Kabupaten Bangli dalam bekerja, mengabdi, dan mendarmabaktikan segala pikiran, tenaga dan hatinya demi untuk kemajuan daerah di Kabupaten Bangli,” terangnya. (Dayu Swasrina/balipost)