DENPASAR, BALIPOST.com – Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata, HardysHotels memberikan apresiasi positif terhadap kebijakan Gubernur Bali tentang penertiban usaha pariwisata yang tertuang dalam surat resmi nomor 556/4227/IV/Dispar tahun 2018. HardysHotels mendukung berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah, seperti penertiban toko “shopping” berjaring mafia Tiongkok yang beroperasi tanpa ijin (ilegal) maupun yang berijin (legal) dan sidak ke agen perjalanan wisata yang sering melakukan praktek jual murah.

Kebijakan ini diharapkan wisatawan yang datang ke Bali nantinya akan mendapatkan pariwisata berkualitas yang secara otomatis memperbaiki kembali citra pariwisata Bali sebagai “surga terakhir”. HardysHotels sendiri merupakan salah perusahaan di bawah HardysCorp yang didirikan oleh Ir. I Gede Agus Hardiawan dan Ni Ketut Rukmini, SP yang selalu menerapkan konsep go green dalam setiap pembangunan dan pengelolaan property-nya.

Baca juga:  Kinerja dan Pencapaian Luar Biasa di Tengah Pandemi

Saat ini hadir di lokasi premium di Bali diantaranya Hardys Hotel Negara di Jl. Ngurah Rai No. 107, Hardys Hotel Singaraja di Jl. Surapati No. 12-14, Hardys Rofa Hotel Kuta di Jl. Nakula No. 9 (hanya 500 meter dari Trans Studio Bali) dan Hardys Villa Nusa Dua di Jl. Dharmawangsa Kampial.

HardysHotels melalui salah satu cabangnya yaitu Hardys Hotel Singaraja, pada 15 Februari 2019 menginisiasi kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yaitu beach clean up di pantai kawasan wisata Eks Pelabuhan Buleleng (berlokasi tepat di depan Hardys Hotel Singaraja). Kegiatan ini turut diikuti oleh Batalyon Raider 900 Singaraja, DLH Singaraja, Babinsa dan Babinkamtibnas Kampung Baru dan Masyarakat Lingkungan Tambak Sari serta generasi muda dan penerus Hardys Grup (Hillary Angelina Gardenia Hardy, Lilly Harmony Hardy, dan Jasmine Lovely Hardy).

Baca juga:  Diseret Air Bah, Kakak-Adik Meninggal

Kegiatan peduli lingkungan ini dilakukan dengan harapan pantai yang keberadaannya sering dikunjungi oleh para wisatawan selalu bersih dan indah. Aspek lingkungan menjadi ujung tombak dalam membangun pariwisata Bali, diharapkan pemerintah dan pelaku usaha pariwisata lain kedepannya lebih giat melakukan edukasi kepada seluruh elemen masyarakat tentang lingkungan dan sampah. Masyarakat diajak menyelamatkan bumi dari sampah agar alam tetap lestari dan berkesinambungan untuk generasi berikutnya. (kmb/balipost)

Baca juga:  108 Kios dan Los di Pasar Anyar Sari Terbakar, Pedagang akan Direlokasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *