DENPASAR, BALIPOST.com – Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Denpasar mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) untuk ekspor. Upaya untuk mendorong ekspor yaitu dengan memberikan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor).
“Pemerintah memberikan fasilitas kepabeanan berupa kemudahan impor dalam rangka IKM agar bisa melakukan ekspor,” kata Untung Basuki, Kepala Kanwil DJBC Bali Nusra, Selasa (23/4) saat sosialisasi KITE IKM DJBC Denpasar.
Fasilitas tersebut berupa kemudahan di bidang perpajakan khususnya terkait bea masuk dan Ppn. Artinya biaya impor yang diolah oleh IKM yang nantinya akan diekspor, bahan baku impor bebas dari bea masuk dan tidak dipungut PPN dan PPn BM.
Harapannya adalah perusahaan bisa memiliki cashflow yang lebih lancar, karena biaya yang dikeluarkan membayar bea masuk maupun PPn BM ini bisa digunakan untuk kepentingan perusahaan. “Ini adalah komitmen pemerintah mendorong IKM karena peran dari IKM ini kita yakini lebih mendukung pada seluruh komponen masyarakat karena yang terlibat dalam IKM adalah masyarakat di level menengah ke bawah,” ujarnya.
Dengan mendorong IKM untuk ekspor ini juga secara tidak langsung dapat meningkatkan taraf hidup, sehingga dapat memeratakan pendapatan. Selain itu juga akan bisa menumbuhkan perekonomian.
Sejak 2016 hingga saat ini baru 15 IKM yang memanfaatkan fasilita KITE ini. Ia menargetkan pada 2019, sebanyak-banyaknya IKM bisa memanfaatkan fasilitas ini.
Alasan pemerintah menaruh perhatian terhadap IKM ini karena jenis usaha ini tahan terhadap gejolak perekonomian. “Ternyata IKM lebih tahan terhadap perubahan yang ada,” ungkapnya.
IKM juga lebih fleksibel daripada perusahaan besar. Meski diakui perusahaan besar juga mendapat fasilitas dari DJBC, namun sejak lima tahun terakhir DJBC juga harus memberi fasilitas pada IKM. “IKM ini juga biasanya memberdayakan masyarakat di sekitarnya sehingga mempengaruhi tingkat ekonomi di sekitarnya,” imbuhnya.
Dalam rangka menggenjot pasar, ia mendorong agar IKM dapat menjelajahi ekspor, karena ekspor tak perlu lagi dengan jumlah kontainer, namun ekspor bisa dilakukan beberapa unit saja. “Shopee dan Lazada sudah banyak masuk produknya, kita mengajak IKM juga untuk meraih pasar. Bahkan industri besar tidak hanya perlu bahan baku dari satunnegara tapi beberapa negara sehingga kelancaran ekspor dan impor harus terjaga,” ungkapnya. (Citta Maya/balipost)