Polisi membubarkan paksa konvoi kelulusan yang dilakukan pelajar, Selasa (2/5). (BP/udi)
BANYUWANGI, BALIPOST.com – Aksi konvoi merayakan kelulusan siswa SMA di Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim), Selasa (2/5) siang, dibubarkan aparat kepolisian. Pemicunya, pawai dengan kendaraan roda dua ini menganggu lalu lintas. Bahkan, seluruh pelajar tak menggunakan helm pengaman. Sebelumnya, pihak sekolah bersama polisi menyerukan larangan konvoi tersebut.

Aksi turun jalan dengan iringan kendaraan tersebar di beberapa titik di Banyuwangi selatan. Mulai Kecamatan Muncar, Bangorejo hingga Genteng. Sejak pagi, polisi sudah bersiaga di sejumlah titik. Ternyata, seruan larangan berkonvoi tak diindahkan para pelajar. Mereka tumpah ke jalan. Seperti terjadi di Jalan Raya Bangorejo.

Baca juga:  Dibantah, Vaksinasi Anggota dan Keluarga DPR Dilakukan Tertutup

Aparat polsek setempat terpaksa membubarkan aksi konvoi lantaran menganggu pengguna jalan. Para pelajar dengan seragam dicorat-coret, memenuhi seluruh badan jalan dengan berkendara motor. Mereka juga menggeber gas selama konvoi, memicu kebisingan. Polisi langsung menghalau mereka. Banyak diantara pelajar yang ngacir begitu berpapasan dengan polisi.

Karena membandel, beberapa pelajar terpaksa digiring ke Polsek Bangorejo. Di Polsek, mereka diberikan pembinaan. “Kita berikan bimbingan, agar sopan di jalan, apalagi merayakan kelulusan. Mereka juga diimbau tak membuat onar, dan terjerumus ke minuman keras,” kata Kapolsek Bangorejo AKP Watiyo.

Baca juga:  Pesan 0,14 Gram Sabu, Segini Tuntutan untuk Pria Lulusan SD Ini

Parahnya, aksi konvoi juga diikuti beberapa pelajar perempuan. Seluruh seragamnya ikut dicorat-coret.

Pembubaran aksi konvoi juga digelar aparat Polsek Genteng. Sejumlah pelajar yang merayakan kelulusan di terminal bus Wiroguno, Genteng, terpaksa dipulangkan. ” Mereka mencoret seragam dan menjurus ke arah tak sopan,” kata Kapolsek Genteng Kompol Sumartono.

Menurutnya, kepolisian sudah mengimbau tak ada aksi konvoi merayakan kelulusan. Namun, para pelajar ini tetap saja nekad. Mereka mengganggu ketertiban lalu lintas. Sebab, banyak tak memakai helm pengaman. “Ada juga oknum pelajar perempuan yang naik kendaraan dengan tidak sopan,” tegas Kapolsek. (Budi Wiriyanto/balipost)

Baca juga:  Sembilan Provinsi Dengan Kasus Tinggi Akan Gunakan Alat Tes Cepat Antigen
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *