Pancasari yang masuk kawasan Buleleng sering dilanda banjir jika turun hujan. (BP/dok)
SINGARAJA, BALIPOST.com – Musim hujan yang biasanya berakhir April, diprediksi masih berlanjut hingga Juni mendatang. Kondisi hujan ini mayoritas terjadi di pegunungan sehingga dikhawatirkan memicu terjadinya bencana.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Made Subur mengungkapkan musim hujan biasanya identik berlangsung dari Oktober-April. Namun, untuk musim ini, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) wilayah III Denpasar masih akan berlangsung sampai Juni mendatang. “Potensi hujan masih ada sampai beberapa bulan ke depan,” ujarnya, Selasa (2/5).

Baca juga:  "Shorcut" Singaraja-Bedugul, 3,2 Hektar Lahan Milik Warga Masuk Jalur Proyek

Pejabat asal Desa Banyuatias, Kecamatan Banjar ini menyebutkan hujan tersebut akan lebih sering di kawasan pegunungan atau yang berhawa dingin. Hal ini secara tidak langsung akan memicu terjadinya bencana, seperti longsor dan banjir bandang. Oleh sebab itu, masyarakat diminta tetap waspada. “Kawasan Buleleng banyak berbukit. Munculnya bencana tetap perlu diwaspadai. Ini sudah kami sosialisasikan,” pintanya.

Sementara itu, khusus untuk bencana longsor yang menimpa rumah di Desa Munduk, Kecamatan Banjar, hingga temboknya roboh dan mengakibatkan pemiliknya turut tertimbun hingga luka parah, Senin (1/5) sore, dikatakan sudah dilakukan penanganan.

Baca juga:  Kerap Dijadikan Markas ODGJ hingga Anak Punk, Rumah Kosong di Penimbangan Digembok

Selain dari BPBD, juga dibantu masyarakat. “Penanganan sudah berjalan. Longsor hanya terjadi di sana saja. Ditempat lain tidak ada,” tandasnya. (Sosiawan/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *