TABANAN, BALIPOST.com – Isak tangis keluarga korban terseret arus gelombang Pantai Petangahan, Banjar Suraberata, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat mendadak pecah, Jumat (3/5) siang saat mendengar kabar pertanda munculnya tubuh I Made Mei Artana (11). Korban yang duduk dikelas VI SDN 1 Lalanglinggah ini berhasil ditemukan setelah tim SAR gabungan melakukan penyisiran sejak kejadian Kamis (2/5) sore.

Korban Made Artana muncul di permukaan sekitar pukul 12.20 Wita. Tepatnya 500 meter arah tenggara dari lokasi awal korban terseret arus bersama ayahnya bernama I Made Gunarta (40) yang juga ikut terseret tingginya gelombang pantai Petangahan.

Baca juga:  Salah Satu Warga Positif COVID-19, Ini Dilakukan LPD Serongga

Dari hasil pantauan di lapangan, sejumlah warga tampak memadati areal lokasi pencarian. Bahkan banyak dari mereka juga ikut menyisir sepanjang pantai untuk melihat pertanda kemungkinan munculnya tubuh kedua korban.

Pihak keluarga pun tampak menghaturkan upacara nebusin, sembari memanggil nama kedua korban agar cepat bisa ditemukan. I Ketut Gunadiasa (40), saksi sekaligus orang yang berhasil menyelamatkan satu dari tiga korban terseret arus kembali menceritakan kronologis sebelum kejadian kamis sore tersebut.

Baca juga:  Bob Hasan Berpulang

Awalnya ia yang mengaku saat itu tengah menghibur diri memasang jaring ikan melihat korban Made Artana datang ke pantai bersama pamannya I Gede Pande Sukerta yang juga ikut menjaring ikan sekitar pukul 16.00 Wita. Lanjut kemudian datang korban Made Gunarta ayah dari Made Artana menyusul ke pantai. “Ayah korban sempat meminta ikan satu untuk dipanggang, karena memang kami satu desa adat dan sudah sangat akrab, setelah itu berkata ingin mandi di pantai disusul oleh anaknya,” ucapnya. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Sebuah Rumah di Abianbase Digerebek Polda Bali
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *