BANGLI, BALIPOST.com – Bencana alam yang terjadi di Kintamani tak hanya menelan belasan korban jiwa namun juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur jalan.
Data Dinas Pekerjaan Umum (PU), Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Bangli, tercatat belasan kilometer ruas jalan kabupaten dan desa serta enam jembatan yang ada di Kintamani rusak akibat diterjang bencana alam.
Untuk memperbaiki seluruh kerusakan infrastruktur tersebut, Pemkab Bangli kini tengah mengajukan usulan bantuan ke Kementerian Pekerjaan Umum.
Ditemui di kantornya Rabu (1/3), Sekretaris Dinas PU, Tata Ruang, Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Bangli Made Soma menyebutkan, berdasarkan data yang dimilikinya, tercatat sepanjang 11,5 kilometer ruas jalan kabupaten dan desa rusak akibat bencana alam.
Belasan kilometer jalan yang rusak dengan kondisi jebol dan putus tersebut berada di enam desa yakni Desa Songan A, Songan B, Belandingan, Pinggan, Subaya dan Batur. Kerusakan jalan yang paling parah berada di wilayah balik bukit Desa Songan A/B. “Kita hanya mendata jalan kabupaten dan desa. Untuk kerusakan jalan provinsi dan negara pendataannya dilakukan oleh pihak provinsi dan pusat,” jelasnya.
Selain ruas jalan, bencana alam juga mengakibatkan enam jembatan rusak. Soma menyebutkan keenam jembatan yang rusak tersebut berada di wilayah Desa Belancan, Subaya, Yeh Mampeh, Pinggan-Kayupadi, Pinggan-Alas Metaum, dan Selulung-Kembangsari.
Soma menjelaskan, untuk memperbaiki kerusakan seluruh infrastruktur jalan dan jembatan itu pihaknya sudah melakukan langkah dan upaya yakni dengan mengajukan usulan ke Kementerian Pekerjaan Umum.
Pihaknya meyakini kerusakan jalan dan jembatan tersebut akan bisa tertangani tahun ini dengan dana pasca bencana yang diberikan pemerintah pusat. “Biasanya dana pasca bencana bisa turun segera. Kemungkinan semua kerusakan tersebut tahun ini sudah bisa diperbaiki,” ujarnya.
Selain memperbaiki kerusakan jalan dan jembatan, Pemkab Bangli, lanjut Soma juga akan melakukan pembangunan lima puluh rumah untuk korban bencana alam. Rumah tersebut akan dibangun di lahan relokasi yang saat ini masih dalam proses penyediaan.
“Mengenai pembangunan lima puluh rumah untuk korban bencana ini, kami di Dinas PU sifatnya hanya membantu membuatkan RAB (Rencana Anggaran Biaya),” imbuhnya. (dayu rina/balipost)