DENPASAR, BALIPOST.COM – Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar menggelar high level meeting guna mengevaluasi kesiapan dan mengantisipasi lonjakan harga pada bulan puasa serta menjelang Idul Fitri 1440 Hijriyah Tahun 2019. Rapat dipimpin Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara di Ruang Praja Utama, Kantor Wali Kota Denpasar, Kamis (9/5).
Hadir pula dalam rapat tersebut Asisten Administrasi Umum IGN Eddy Mulya sebagai moderator, Perwakilan Bank Indonesia, Polresta Denpasar, pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar serta instansi terkait lainnya.
Sekda Rai Iswara mengatakan, rapat ini bertujuan melakukan upaya-upaya pengendalian dan menekan inflasi di Kota Denpasar. Ada pun berbagai upaya yang telah dilaksanakan Pemkot Denpasar di antaranya sering berkoordinasi dengan Bulog, PPI, Pertamina serta pihak terkait
lainnya, menyelenggarakan pasar murah di empat kecamatan, operasi pasar hingga menjaga kualitas pangan yang dijual dengan melaksanakan pengecekan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Kami telah mempersiapkan berbagai program guna menjaga stabilitas harga di pasaran, tentunya dengan berbagai kerja sama dan komunikasi lintas sektoral. TPID Denpasar siap antisipasi lonjakan harga di Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri nanti,” ungkapnya.
Lebih lanjut Rai Iswara mengatakan, berbagai langkah telah dilakukan untuk menekan inflasi dan menjaga kestabilan harga. Pertama, TPID Kota Denpasar setiap saat melakukan pemantauan harga langsung ke pasar tradisonal hingga modern. Dari data yang ada kebutuhan sehari-hari seperti cabai mengalami sedikit kenaikan. Kenaikan harga itu perlu diantisipasi agar tidak mempengaruhi inflasi yang melonjak. “Kami terus memonitoring harga melalui komunikasi dan koordinasi yang semakin bersinergi dalam TPID, sehingga ke depan dapat menjegah melonjaknya harga pasar dan dapat menjaga stabilitas harga,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Gede Ambara Putra didampingi Kabag Perekonomian dan SDA Kota Denpasar Made Saryawan menyampaikan, perkiraan persediaan pangan, seperti beras, cabai dan bawang merah tahun ini masih dapat memenuhi kebutuhan pasar. Sementara ketersediaan berbagai kebutuhan pokok lainnya seperti daging dan telur juga sudah cukup dan aman.
Dengan komunikasi yang intensif dari semua pihak diharapkan mampu menjaga stabilitas harga. Sehingga tidak terjadi lonjakan harga yang tinggi. (Asmara Putera/balipost)