Pemilu di Bali damai. Kalapun ada hal-hal kecil yang mengganggu jalannya pemilu sifatnya kasuistis dan itu tak membuat pesta demokrasi tersendat. Melihat tingkat partisipasi pemilih yang sedemikian besar pada pemilu kali ini, saya berharap politisi di Bali lebih sering turun ke desa-desa.

Polisi hendaknya benar-benar mengenal medannya dan mengenal beban masyarakat pemilihnya dalam menjaga budaya Bali. Mudah-mudahan DPRD Bali dan DPRD kabupaten/kota hasil pemilihan umum 17 April lalu memiliki kepekaan yang lebih utuh terhadap beban masyarakat Bali. Saya sangat mendukug ajakan Gubernur Bali Wayan Koster agar DPRD lebih proaktif dan bersinergi membangun Bali.

Baca juga:  Tangani Korupsi Bansos secara Tegas

Jika saat Pilgub gerakan one island one management digaungkan, kini saatnya peluang itu lebih terbuka untuk diwujudkan. Sinergi harus dibangun secara bermartabat tanpa harus membedakan warna politik dan kepentingan politik.

Mudah-mudahan dengan adanya pemikiran untuk bersama-sama membangun Bali, krama Bali merasa lebih terayomi dalam mengelola budaya dan melakukan pewarisan budaya secara utuh. Saya hanya berharap jangan terjebak konflik kepentingan dalam mengelola kekuasaan.

Baca juga:  Dipertanyakan, "Ngotot" Pemerintah Pertahankan PT 20 Persen

Selebihnya, selain para anggota DPRD terpilih, saya juga berharap anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) terpilih juga segera membaur dengan masyarakat Bali. Walaupun secara nyata tak berkorelasi dengan kepentingan politik, tapi saya meyakini para anggota DPD terpilih memiliki kedekatan dengan partai-partai tertentu.

Mari kita jaga Bali dengan penuh rasa kebersamaan, jangan lagi tersekat oleh golongan atau kepentingan–kepentingan kelompok yang berpotensi merugikan perjuangan menuju Bali yang mandiri.

Baca juga:  Lebih dan Rusak, KPU Karangasem Musnahkan Ribuan Surat Suara Pemilu

Ni Putu Rindrawati

Denpasar, Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *