NEGARA, BALIPOST.com – Dua buah patung (arca) yang terpasang di kanan kiri kori (gerbang) jaba Pura Dalem Desa Perancak, Kecamatan Jembrana dirusak. Perusakan ini dilaporkan ke Polsek Kota Negara.

Patung dirusak orang tidak dikenal. Dua arca yang sebelumnya kondisi baik kini hancur dan patah jadi dua.

Dari informasi, peristiwa pengerusakan tersebut terjadi Selasa (4/6) pukul 06.00 Wita. Aksi pengerusakan tersebut sempat dilihat langsung oleh Nyoman Sutiani alias Siti, salah seorang warga setempat.

Kapolsek Negara, I Ketut Maret, Jumat (6/6) menyatakan, masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Ia mengatakan belum ada penambahan saksi terkait kejadian perusakan tersebut.

Baca juga:  Sosok 'T' Dalam Kasus Judi Daring Bukan Pelawak Tessy

Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi sebagai petunjuk pengungkapan kasus tersebut. Sudah beberapa saksi diperiksa untuk mengetahui apakah sengaja dirusakan atau karena hal lainnya. “Masih penyelidikan,” ujarnya singkat.

Sementara itu, Bendesa Adat Perancak, Nengah Parna, mengatakan, warga sepakat akan memperbaiki patung tersebut. Perkiraan akan ada biaya sekitar Rp 5 juta untuk perbaikan patung.

Perbaikan itu mulai dari perbaikan patung dengan menggantinya. Kemudian, pergantian sanggah lebuh dan pembuatan banten untuk upakara. “Warga berkesimpulan diperbaiki saja. Dan akan dilakukan pada Purnama bulan Juli mendatang,” ucapnya.

Baca juga:  Warga Malaysia Hanya Dibui 1,5 Tahun

Ia berharap pelakunya cepat tertangkap.  Dan kejadian ini tidak akan terulang lagi, baik di Desa Adat Perancak atau daerah lain. “Sampai saat ini polisi belum memberi kabar. Tapi kami berharap kejadian ini, cukup sampai di sini saja,” tegasnya.

Dari informasi saksi, ia melihat dua orang laki-laki memakai masker dan seorang perempuan berkulit putih berdiri di depan Pura Dalem. Dua laki-laki berbadan besar dan berambut gondrong memukul-mukul dua patung hingga hancur dengan batu. Sedangkan perempuan berkulit putih itu hanya diam. “Ada tiga orang. Dua orang laki-laki sama satunya perempuan,” ungkapnya.

Baca juga:  Kasus Pencurian Kayu di Hutan Lindung Dilaporkan ke Polres Buleleng

Siti kepada penyidik pun mengaku sempat
menegur dua orang berbadan besar itu. Ia  pun mengancam melaporkan kepada polisi. Bukannya malah takut, kedua pelaku malah kabur dan mengancamnya.

Keduanya kabur menggunakan dua motor, satu warna hitam dan satu lagi warna biru.
Menurutnya keduanya menggunakan bahasa Bali. Namun tidak dikenalnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *