NEGARA, BALIPOST.com – Kasus rabies di Jembrana makin mengkhawatirkan. Kali ini delapan orang warga yang menjadi korban.
Kedelapan korban langsung diberikan VAR.
Dari informasi kasus gigitan anjing positif rabies tersebut terjadi Minggu (9/6). Terdapat 7 orang warga Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Negara menjadi korban gigitan anjing rabies pada pagi hari. Sedangkan sore harinya anjing yang sama juga menggigit warga Kelurahan Lelateng, Negara.
Usai menggigit delapan korbannya, anjing tersebut langsung mati. Kadis Kesehatan Jembrana dr Putu Suasta dikonfirmasi Rabu (12/6) membenarkan adanya kasus gigitan anjing positif rabies tersebut.
Suasta mengatakan kedelapan korban gigitan anjing, baik yang luka maupun tidak, telah diberikan VAR sehingga dipastikan tidak tertular rabies.
Menurutnya, anjing tersebut merupakan peliharaan I Putu MP, warga Lingkungan Tinyeb, Kelurahan Banjar Tengah, Negara. Sebelum menggigit anjing tersebut menunjukkan gejala yang tidak wajar, yakni bersembunyi di bawah mobil.
Pada Minggu (9/6) sekitar pukul 09.00 Wita dia mengigit anggota keluarga pemilik anjing, yakni Ni Ketut Rai (70), I Ketut Merta (74) dan pemilik anjing serta istri dan ketiga anaknya pemilik anjing. Kemudian pada sore hari, anjing tersebut menggigit I Kadek Widiardana, warga Kelurahan Lelateng, Negara.
Suasta mengatakan sore harinya setelah menggigit korban, anjing tersebut mati. Merasa curiga anjing itu rabies, pemilik anjing kemudian melapor ke desa dan diteruskan kepada petugas berwenang.
Dengan adanya laporan tersebut kemudian petugas kesehatan mengambil tindakan cepat dengan memberikan VAR kepada delapan orang korban gigitan anjing. Tiga orang korban gigitan diberikan VAR di RSU Negara. Sedangkan 5 korban diberikan VAR di Pukesmas 1 Negara.
Menurut Suasta, petugas juga mengambil sampel otak anjing yang menggigit untuk diperiksa di BBVET Denpasar hari itu juga. Ternyata Selasa (11/6) sore, hasil uji telah keluar dan dinyatakan anjing yang menggigit delapan warga tersebut positif rabies.
Dikatakan Suasta begitu ada kasus gigitan anjing, pemilik anjing segera melaporkan kepada petugas sehingga para korban cepat mendapat penanganan. Pihaknya juga mengimbau seluruh warga agar jangan menyepelekan kasus gigitan anjing.
Jika terjadi kasus gigitan anjing baik mengakibatkan luka atau tidak agar segera dilaporkan ke aparat banjar atau desa ataupun petugas terkait sehingga segera mendapat penanganan. Dengan demikian kasus rabies bisa ditekan. (kmb/balipost)