Ilustrasi. (BP/Istimewa)

GIANYAR, BALIPOST.com – Seorang perempuan, NPT asal Kecamatan Ubud, mengalami pengalaman pahit Minggu (16/6). Pasalnya ada seorang pria pemotor yang tidak diketahui identitasnya, secara tiba-tiba menunjukan alat vitalnya dihadapan wanita 23 tahun ini.

Tidak hanya itu, pemotor tersebut juga melakukan aksi tidak senonoh tepat didepannya. Korban menerangkan insiden ini terjadi pada Minggu siang, pukul 12.04 Wita.

Kala itu, ia datang dari sebuah warung di daerah persawahan di Desa Sayan dan akan pulang ke rumahnya. Tepat pada perempatan jalan di depan Balai Banjar Mas, Desa Sayan, Tiwi pun berhenti untuk menunggu jalan lenggang menyeberang.

Baca juga:  Ajukan Eksepsi, Kuasa Hukum JDA Beber 3 Alasannya

Dihadapannya dlihat seorang pengendara sepeda motor Honda Beat tersebut sudah berhenti di pinggir jalan. Pelaku menggunakan masker dan helm.

Orang itu berhenti di timur jalan dan dipikirnya hendak menyeberang. “Lumayan lama menunggu dia nyeberang sekitar 4 menitan, baru tak lihat dia langsung liatin alat vitalnya,” tuturnya.

Melihat kejadian itu, sontak korban berteriak dan berbalik arah mencari jalan alternatif lainnya.Diduga karena suasana sedang sepi, tidak ada yang mendengar teriakan korban. “Sebelumnya tidak tahu, karena fokus untuk menyeberang jalan, mungkin dia sudah dari tadi di sana,” ungkapnya.

Baca juga:  Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Kontes Miss Universe Indonesia Masuk ke Tahap Penyidikan

Ia mengaku enggan melapor ke pihak kepolisian lantaran belum cukup bukti. Namun korban menceritakan kejadian tersebut ke salah satu anggota Bantuan Keamanan Desa (Bankamdes) Desa Sayan.

Salah satu anggota Bankamdes Desa Sayan, I Made Nopiadi, mengaku menerima laporan pelecehan seksual tersebut. Ia juga ke lokasi kejadian sesuai yang dilaporkan oleh korban. “Tadi katanya ada korban pelecehan seksual, ada pengendara memperlihatkan alat vitalnya kepada warga kami,” katanya.

Baca juga:  32 Penghuni Kos Terjaring Operasi Kependudukan

Nopiadi mengecek ke lokasi kejadian, pelaku tidak berada di lokasi yang ditunjukkan korban, namun pindah meneduh di bawah pohon perindang ke selatan sekitar 100 meter. “Saat dicek ke lokasi dia hanya meneduh, tapi tangannya di celana dan saat didekati ia kabur. Atas kejadian itu saya hanya beri imbauan kepada warga agar lebih waspada melalui group WhatsApp banjar,” imbuhnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *