Pertemuan koordinasi di Kantor Camat Kutsel terkait rencana penyambungan pipa PDAM untuk memfasilitasi kebutuhan warga di Banjar Santi Karya, Ungasan. (BP/edi)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Sejak puluhan tahun, warga di lingkungan Banjar Santi Karya, Desa Ungasan, Kuta Selatan, Badung, belum pernah mendapat layanan air bersih. Selama ini, untuk memenuhi kebutuhan air bersih, mereka harus membeli air tangki secara swadaya.

Menurut penuturan Camat Kuta Selatan I Made Widiana, 18 warga yang kini tinggal di lingkungan Banjar Santi Karya direlokasi dari permukiman mereka sebelumnya. Awalnya mereka tinggal di lingkungan Banjar Giri Darma, Ungasan. Kemudian, saat dilakukan pembangunan Garuda Wisnu Kencana (GWK), direlokasi ke Banjar Santi Karya.

Sejak proyek pembangunan GWK serta pengelolaan yang berpindah tangan dari satu investor ke investor lain, belasan warga yang dijanjikan mendapat air bersih, sampai saat ini belum terealisasi. “Mereka belum pernah difasilitasi air bersih. Mereka hanya membeli dengan swadaya,” katanya saat dikonfirmasi, Selasa (18/6).

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Dukung Materiil dan Moril Keluarga Besar Warga Simbolon

Menurutnya, penyediaan air bersih ini merupakan janji pihak GWK pascarelokasi. Untuk itu, pihaknya memerintahkan kepada pihak GWK agar bersurat kepada PDAM untuk penanganan. Bahkan, pihaknya sudah melakukan pendekatan-pendekatan untuk memfasilitasi.

Untuk itulah, Selasa (18/6) pihaknya memfasilitasi untuk melakukan pertemuan koordinasi di Kantor Camat Kuta Selatan, terkait rencana pemasangan pipa PDAM. Hadir pada koordinasi itu, Dirut PDAM Tirta Mangutama, Perwakilan GWK, Kepala Lingkungan Santi Karya dan Kepala Lingkungan Giri Darma. Melalui pertemuan tersebut diharapkan seluruh perangkat desa membantu kelancaran proyek penyambungan pipa PDAM mengingat proyek ini juga untuk kepentingan warga di sana.

Baca juga:  Gunung Agung Picu Gempa, BPBD Sebut Masih Normal

“Setelah puluhan tahun belum mendapat layanan air bersih, tahun ini hal itu akan direalisasikan. Kami sudah lakukan koordinasi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terkait penyambungan pipa PDAM nanti,” ucap Widiana.

Dikonfirmasi terpisah, Dirut PDAM Tirta Mangutama I Ketut Golak menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap air bersih, pihaknya akan memfasilitasi penyambungan baru. Untuk pengerjaannya sudah berkoordinasi dengan pihak GWK, camat dan kaling agar program berjalan lancar.

Baca juga:  Tabanan, Daerah Potensi Bencana Tertinggi di Bali

Pihaknya juga mengecek keberadaan warga yang belum terlayani PDAM di sana. Dari pendataan, 19 warga lain dan 15 industri Vila yang belum terlayani. “Besok (hari ini-red) kami akan cek ke lapangan. Mudah-mudahan bisa segera ditangani,” bebernya.

Golak berharap dengan adanya penambahan pompa yang akan diadakan pada Juli mendatang, layanan PDAM akan lebih optimal. “Kendala kami terkait debit air yang perlu ditambah. Mudah-mudahan dengan tambahan debit air di Dam Estuari, TB4 dan Ungasan serta berfungsinya reservoar yang ada, bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” tegasnya. (Yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *