NEGARA, BALIPOST.com – Proyek rehabitalisasi jalan Dauhwaru-Sawe Rangsasa, Kelurahan Dauhwaru, Jembrana, dikeluhkan warga sekitar. Sebab, tumpukan material bahan proyek meluber ke jalan. Bahkan, seorang pengendara sepeda motor menjadi korban hingga dirawat di RSU Negara.
Dari informasi di lokasi, Rabu (26/6), korban terpental dari motornya pada Selasa (25/6) dini hari, hingga kakinya patah. Itu karena pelaksana proyek menaruh material proyek berupa batu ukuran besar hingga separuh badan jalan. Celakanya, material batu itu diletakkan di jalan menurun dekat SD Negeri 2 Dauhwaru dan tanpa rambu.
Menurut saksi Gusti Ngurah Arlawa, warga di Sawe Rangsasa, di gundukan batu itu sebenarnya sudah ditaruh tanda berupa ranting dahan ukuran kecil. Namun, saat kejadian tanda itu rebah dan tidak terlihat. “Saya di dalam rumah, tiba-tiba mendengar ada benda jatuh di lokasi ini. Saya lihat ada yang jatuh di aspal menabrak batu (material proyek),” ujarnya.
Korban sempat berteriak minta tolong kesakitan. Pengendara motor yang diperkirakan mengalami patah tulang kaki itu kemudian dilarikan ke RSU Negara. Motor korban hancur akibat menabrak batu tersebut. Dari keterangan yang dihimpun, pengendara yang terjatuh tersebut adalah I Nyoman Sindra, warga Dauhwaru.
Hingga Rabu (26/6), batu material itu masih ditempatkan hingga memakan separuh badan jalan sempit. Dari papan nama yang tertera, di lokasi tersebut akan ada pengerjaan rehabilitasi jalan yang dikerjakan CV Surya Cipta Karya dengan anggaran Rp 3.193.188.000.
Pihak pelaksana CV Surya Cipta Karya, Carles, mengakui ada pengendara motor terjatuh lantaran menabrak material proyek. Pihaknya membantah tidak memasang rambu-rambu. Rambu-rambu sudah dipasang sejak dua hari sebelumnya. Tidak semua gundukan material yang melebar ke jalan dipasangi rambu karena dikhawatirkan menghalangi jalan. Pihak rekanan juga telah bertemu dengan keluarga korban dan tidak mempermasalahkan kejadian tersebut.
Sementara itu, Kadis PU Jembrana I Wayan Darwin akan memanggil pelaksana proyek guna mengklarifikasi permasalahan tersebut. (Surya Dharma/balipost)